FKG USU Inisiasi Pos Kesehatan Gigi di Pesantren (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Lubukpakam - Proporsi terbesar masalah gigi di Indonesia adalah gigi rusak/berlubang atau biasa disebut karies gigi (45,3%). Sedangkan masalah kesehatan mulut yang mayoritas dialami penduduk Indonesia adalah gusi bengkak dan/atau keluar nanah (abses) sebesar 14%.
Status karies yang tinggi umum terjadi pada siswa-siswa sekolah, baik pada sekolah umum maupun pesantren. Oleh karena itu, untuk menanggulangi permasalahan tersebut, Tim Pengabdian Departemen Konservasi Gigi Fakuktas Kedokteran Gigi (FKG) USU menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat mono tahun reguler.
Tim Pengabdian yang diketuai drg. Wandania Farahanny, MDSc, Sp.KG(K) dan anggota drg. Nevi Yanti, M.Kes, Sp.KG(K), drg. Widi Prasetia, Sp.KG(K), dan drg. Astrid Yudhit, MSi itu, berupa penyuluhan kesehatan gigi dan mulut pada guru dan siswa MTS PPM Al-Mukhlisin, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, 29 Oktober 2022.
"Kesehatan gigi dan mulut seringkali menjadi hal yang diabaikan oleh masyarakat. Tingkat kesadaran masyarakat yang masih minim dalam merawat kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu penyebab dari penyakit gigi dan mulut masyarakat Indonesia," kata drg. Wandania mengawali kegiatan, dalam keterangan Jumat (18/11).
Menurutnya, kebersihan gigi dan mulut yang tidak terjaga dapat menyebabkan pertumbuhan bakteri sehingga menimbulkan masalah pada gigi, seperti gigi berlubang atau karies gigi. Karies gigi merupakan suatu kelainan yang diakibatkan bakteri dan menyebabkan kerusakan struktur gigi.
Data yang diperoleh dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menunjukkan bahwa proporsi terbesar masalah gigi di Indonesia adalah gigi rusak/berlubang/sakit (45,3%). Sedangkan masalah kesehatan mulut yang mayoritas dialami penduduk Indonesia adalah gusi bengkak dan/atau keluar nanah (abses) sebesar 14%.
Status karies yang tinggi umum terjadi pada siswa-siswa sekolah, baik pada sekolah umum maupun pesantren.
"Untuk itu kami mengabdikan diri untuk berbagi penyuluhan kesehatan gigi dan mulut pada guru dan siswa MTS PPM Al-Mukhlisin, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara ini," tambah drg. Wandania.
Dalam program pengabdian tersebut juga dilakukan pelatihan kader kepada guru-guru agar mampu menjadi edukator kesehatan gigi dan mulut. Kemudian, tim pengabdian memberikan hibah berupa satu buah Dental Unit Portable untuk membentuk Pos Kesehatan Gigi Pesantren (POSKESGITREN).
POSKESGITREN bersinergis dengan pihak Puskesmas setempat untuk membantu penjaringan dan ke depannya menjalin kerjasama untuk perawatan tindakan kesehatan gigi mulut dengan Fakultas Kedokteean Gigi USU terutama dalam bidang konservasi gigi.
"Dengan dilaksanakannya edukasi mengenai pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut serta pemberian dental unit portable, tingkat kesadaran dan pengetahuan dari siswa dan guru MTS PPM Al-Mukhlisin meningkat sehingga dapat terwujud kebersihan gigi dan mulut yang optimal serta tercapainya kualitas hidup yang baik," tandas drg. Wandania.
(REL/RZD)