"Terkait dengan kenakalan anak atau tawuran pelajar, orangtua dimohon selalu mengawasi aktivitas anak, langkah tersebut dilakukan menyusul adanya sejumlah peristiwa kejadian kejahatan jalanan yang melibatkan anak atau pelajar menengah atas, termasuk tawuran antar kelompok remaja," kata Roman, Kamis (1/12).

Dia mengatakan, kepada orangtua harus bisa membangun komunikasi dan koordinasi dengan pihak Sekolah, untuk bersama mengatasi masalah yang kini menjadi perhatian. Pihaknya juga sering melakukan patroli polisi pada malam hari, demi mencegah kenakalan anak yang kejadiannya dapat meresahkan masyarakat.

"Kita selalu koordinasi erat dengan orangtua siswa, wali kelas dengan harapan kita anak-anak bisa terkontrol pergaulannya kalau di luar jam sekolah, mestinya menjadi kontrol bersama, tidak hanya sekolah, tapi masyarakat maupun orangtua," katanya.

Kata dia, untuk mencegah terjadinya tawuran antar pelajar, maka partisipasi orangtua sangat besar pengaruhnya dengan senantiasa memberikan nasehat kepada anaknya untuk tidak berbuat hal yang bisa mengarah ke tindakan kriminalitas.

"Lingkungan dan masyarakat juga memberi andil dalam membina anak sekolah, kalau pun di luar sana terjadi aksi tawuran pelajar, alangkah eloknya kalau warga turut melerai hingga tidak terjadi tawuran semakin membesar, begitu juga peranan pemerintah daerah sangatlah penting, kita harapkan selalu turun memantau atau patroli di lokasi atau titik kumpul siswa," katanya.

Ia berharap, pelajar yang terlibat tawuran sadar dari tindakan yang meresahkan masyarakat, dan berubah dengan kegiatan positif yang dapat mengasah kecerdasan, bahkan kepemimpinan, karena pelajar adalah generasi muda yang akan menerima estafet kepemimpinan bangsa dan negara.

"Saya atas nama Polres Asahan bermohon kepada orangtua agar kejadian yang pernah terjadi menjadi perhatian bersama, dan bersama melakukan pencegahan. Dia juga tidak menyalahkan siapa-siapa, tetapi ini merupakan tanggung jawab bersama," harapnya.

(ARI/CSP)