Sejumlah truk pengangkut TBS terhenti di simpang Baragas akibat pemasangan Portal yang menuai protes (Analisadaily/Tohong Harahap)
Analisadaily.com, Paluta - Pemasangan portal tepatnya di simpang Baragas akhirnya mengundang reaksi dari sejumlah masyarakat dan pengusaha di jalur setempat.
Jalan itu juga sebagai akses utama ke wilayah Kecamatan Simangambat dan Pabrik Kelapa Sawit PT Sumber Sawit Nusantara (SSN) di desa Sionggoton Kecamatan Simangambat Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta), yang resmi menutup semua operasional pabriknya, sejak Jumat ( 23 /12) akibat adanya pemasangan Portal tersebut.
Tokoh Masyarakat Nurdin Hasibuan kepada wartawan menilai persoalan sosial masyarakat terkait pembangunan Portal dikunci mati, Pemerintah Kabupaten Paluta mesti arif dan bijak mencari solusi terbaik agar masyarakat, terutama warga petani kebun sawit tidak merugi secara ekonomi.
" Seluruh masyarakat, baik yang berasal dari Desa Sionggoton maupun sekitarnya yang menggantungkan hidup diperusahaan mengharapkan Pemerintah Padang lawas Utara dapat memperhatikan persoalan ini dan diharap dapat memberikan solusi terbaik agar masyarakat tetap bisa bekerja dan mendapatkan penghasilan demi kelangsungan hidup sehari hari," kata Nurdin , Sabtu (24/12).
Informasi dihimpun wartawan, akibat adanya portal dipasang di simpang Baragas, truk pengangkut tandan buah segar (TBS) kelapa sawit , tak bisa keluar masuk melalui akses tersebut. Akibatnya Pabrik Kelapa Sawit PT Sumber Sawit Nusantara (SSN) di desa Sionggoton Kecamatan Simangambat Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta), resmi menutup semua operasional pabriknya, sejak Jumat ( 23 /12).
Bahkan management Pabrik PT SSN berencana akan merumahkan karyawannya. Selain itu, masyarakat yang bekerja sebagai buruh bongkar muat juga ikut merasa dirugikan karena penghasilan sebagai buruh bongkar muat TBS terhenti, begitu juga masyarakat petani sawit sekitar perusahaan tidak bisa lagi menjual hasil kebunnya ke pabrik dan terpaksa membawanya ketempat lain yang jaraknya lebih jauh.
Hal ini disebabkan perusahaan tidak dapat mengeluarkan hasil produksi dikarenakan adanya pemortalan jalan simpang brakas yang merupakan satu-satunya akses untuk mengeluarkan hasil produksi pabrik.
Sejumlah pengusaha dan masyarakat berharap Pemkab Paluta membuka portal tersebut. Karena, jika portal tersebut tetap ditutup, mereka tidak bisa bekerja seperti biasa, sebab tidak ada barang masuk ke pabrik.
Selain itu, mereka pun mengharapkan solusi dari masalah ini, sehingga para buruh tersebut dapat bekerja sedia kala.
(ONG/CSP)