Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi dan Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Zainudin Amali pada Rapat Koordinasi Persiapan Penyelenggaraan F1 Powerboat (F1H2O) Lake Toba - Indonesia di Balige, Kamis (12/1). (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Toba - Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, ingin memanfaatkan perhelatan F1 Powerboat (F1H20) World Championship sebagai wadah meraup keuntungan dari sisi ekonomi, pariwisata dan popularitas Danau Toba
Ia pun menginginkan kesempatan menjadi tuan rumah balap perahu super cepat dunia ini benar-benar maksimal penyelenggaraannya.
"Ini kesempatan emas. Kita banyak mendapat keuntungan dari ajang ini. Oleh karena itu, kita tidak boleh melewatkannya begitu saja. Ini event besar dunia, kita tidak ingin Sumatera Utara mendapat nilai positif di mata dunia," kata Edy saat rapat koordinasi dengan Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali di Balige, Kamis (12/1).
Saat ini yang perlu menjadi perhatian adalah infrastruktur, lalu lintas, masyarakat dan kesiapan untuk penonton di sekitar area balap. Dia tidak ingin terjadi kemacetan luar biasa seperti saat Rally Danau Toba 2022, terjadi kembali.
"Belajar dari rally sebelumnya, kita tidak ingin event ini malah menyebabkan kemacetan luar biasa, apalagi ini event dunia sudah pasti akan mengundang puluhan ribu penonton, kita paham betul karakter masyarakat kita, karena itu harus kita persiapkan betul-betul, lalu lintas, parkir, rekayasa arus lalu lintas dan lainnya," kata dia.
Zainudin mengatakan, Danau Toba sudah mendapat nilai positif sebagai penyelenggara. Menurutnya, panitia F1 Powerboat merasa Danau Toba sangat cocok dijadikan arena balap perahu super cepat ini.
"Kita sudah punya yang alami, membanggakan buat kita, tidak perlu dimacem-macemin lagi, Tinggal kita dandani sedikit saja sudah jadi tempatnya," ucapnya.
Ia mengingatkan kepada masyarakat, agar tetap menjaga kenyamanan pengunjung seperti keramahtamahan, kebersihan dan kerapian. Dia tidak ingin tamu-tamu dan wisatawan yang datang memiliki pengalaman kurang mengenakkan selama berada di Sumut.
"Itu salah satu yang penting, masyarakatnya, kebersihan kita, keramah-tamahan kita, tetap jaga itu agar orang-orang membawa cerita indah ke negara asal mereka," kata Amali.
(CSP)