"Kemarin rombongan Gubernur dan pejabat pemerintah pernah melintasi jembatan itu, tapi setelah itu jalan jembatan ditutup kembali oleh pelaksana pekerjaan, karena memang mereka masih melaksanakan pekerjaan di sisi jembatan," ucap Fendi, seorang warga sekitar yang ditemui di lokasi, Minggu (22/1).

Kata dia, kalau pengerjaan jembatan setiap hari ada yang kerja. Tidak benar kalau disebut mangkrak. Diakui setiap hari pekerja ada yang melakukan pekerjaan, namun kecuali dalam posisi hujan.

"Kalau naik sepeda motor di jembatan baru bangun itu sudah bisa melintas, ada juga sesekali warga melewati, tapi kadang memang sengaja ditutup pekerja, mungkin mengganggu mereka kerja kalau dibuka. Lagi pula, jembatan sementara yang dibuat untuk warga melintas juga bisa dilalui. Memang untuk mobil pribadi dengan bobot dua dan tiga ton bisa melintas, tapi kalau di atasnya, jembatan sementara itu tidak tahan," sebut Fendi.

Penyelesaian pembangunan jembatan penghubung Desa Tanjung Rejo dengan Desa Paluh Merbau itu hingga kini terus dikebut oleh pihak rekanan. Sebab Pemkab Deliserdang melalui Dinas Sumber Daya Air Bina Marga dan Bina Kontruksi (SDA BMBK) Deliserdang juga menginginkan pembangunan jembatan segera selesai. Nantinya, dapat dipergunakan masyarakat untuk beraktivitas dalam meningkatkan perekonomian masyarakat di wilayah itu.

Pantauan, pekerjaan jembatan tersebut tampak tinggal finishing. Para pekerja proyek pembangunan terus bekerja melakukan pemasangan batu dan perataan hingga pemadatan tanah di atas badan jembatan dengan menggunakan tenaga manual dan satu alat berat.

Jika dilihat secara fisik, diperkirakan pekerjaan pembangunan jembatan sudah di atas 70 persen. Sebab tinggal pengecoran sisi jembatan, palang dan aspal. Sedangkan untuk badan jembatan sudah terhubung dengan baik menyambung jalan melintasi sungai yang ada.

(KAH/RZD)