Pengertian

Komoditi syariah adalah sebuah bentuk perdagangan atau trading komoditi yang menerapkan prinsip-prinsip syariah. Perdagangan komoditi ini akan dilakukan lewat bursa komoditi. Pihak yang terlibat di dalamnya adalah pedagang komoditi, lembaga keuangan syariah, serta nasabah dari lembaga keuangan tersebut.

Jenis komoditi ini juga disebut sebagai komoditi murabahah dan pertama kali dijumpai di Arab Saudi. Prinsip syariah dalam perdagangan komoditi tersebut kemudian diadaptasi oleh berbagai negara lain. Sampai pada akhirnya Indonesia juga menerapkan prinsip tersebut.

Di Indonesia sendiri, perdagangan komoditi dilakukan dengan dasar hukum DSN MUI No: 82/DSN-MUI/VIII/2011. Ini merupakan hukum yang mengatur perdagangan komoditi sesuai prinsip syariah. Di dalamnya terdapat berbagai ketentuan yang mengatur sistem perdagangan komoditi berdasarkan prinsip murabahah.

Transaksi komoditi syariah ini tidak dilakukan asal-asalan. Harus ada parameter yang memastikan bahwa transaksi komoditi syariah tersebut memang sah. Pertama-tama, transaksi tersebut harus benar-benar nyata atau real. Transaksi harus benar-benar terjadi dan jelas. Kemudian ada proses perpindahan kepemilikan yang sah.

Parameter lain yang harus diperhatikan dalam transaksi komoditi syariah adalah barangnya harus memiliki nilai sesuai dengan harga pasar. Jika barang tersebut dipasarkan dengan harga yang tidak sesuai maka akan melenceng dari konsep syariah itu sendiri. Hanya saja tetap bisa dipengaruhi oleh adanya faktor supply dan demand di pasar.

Fungsi Penting Komoditi Syariah

Prinsip komoditi syariah di Indonesia ini ternyata memiliki peran penting. Khususnya untuk perkembangan perbankan syariah di tanah air. Hadirnya komoditi syariah ini menjadi sebuah inovasi bagi dunia perbankan syariah karena memang sebelumnya tidak dikembangkan secara optimal.

Pada dasarnya industri perbankan syariah di Indonesia memang sudah muncul sejak lama. Namun, industri tersebut tidak dikembangkan secara optimal. Belum ada inovasi produk yang dikembangkan agar perbankan syariah semakin maju. Padahal kebutuhan pasar terus mengalami perubahan dan semakin bervariasi. Itulah mengapa komoditi syariah ini dihadirkan di tengah masyarakat.

Komoditi syariah menjadi sebuah bentuk inovasi produk yang akan membantu bank syariah Indonesia terus berkembang. Produk ini tidak bersifat monoton dan akad yang ditawarkan juga memenuhi kebutuhan pasar dengan baik. Dari sini bisa diketahui bahwa komoditi syariah akan menjadi salah satu penggerak perubahan dan pengembangan industri perbankan syariah di Indonesia.

Perlu diketahui bahwa salah satu fungsi penting dari komoditi syariah ini adalah untuk menjaga likuiditas perbankan. Komoditi syariah dianggap sebagai solusi yang tepat bagi industri perbankan syariah untuk melakukan manajemen likuiditas. Komoditi ini dapat dimanfaatkan sebagai solusi saat terjadi kelebihan dan kekurangan dana di sebuah bank.

Lebih dari itu, komoditi syariah ini membantu meningkatkan daya saing produk dari perbankan syariah. Adanya komoditi tersebut akan meningkatkan kredibilitas bank dan mengembangkan kepercayaan nasabah.

Penyelenggara Pasar Komoditi Syariah ICDX

Saat ini ICDX hadir sebagai bursa komoditi dan lembaga kliring yang akan memberikan fasilitas akad komoditi syariah. ICDX akan membantu lembaga keuangan syariah agar bisa melakukan trading komoditi syariah dengan aman. ICDX itu sendiri sudah terdaftar di Bappebti dan Kementerian Perdagangan agar bisa menyelenggarakan pasar murabahah dengan komoditi syariah.

Munculnya ICDX sebagai bursa sharia commodity muncul untuk memfasilitasi lembaga keuangan syariah. Melalui ICDX, lembaga keuangan syariah bisa menggunakan instrumen komoditi tadi dalam pengelolaan likuiditas. Sistem kerja yang diterapkan adalah sebagai berikut:

• Nasabah dari lembaga keuangan syariah atau perbankan syariah akan melakukan pengajuan pembiayaan.
• Pihak lembaga keuangan syariah akan memberi persetujuan jika sudah dilakukan evaluasi atau penilaian.
• Lembaga keuangan syariah akan melakukan pembayaran tunai ke ICH atau Indonesia Clearing House sesuai dengan pembiayaan yang sudah diajukan tadi.
• Lembaga keuangan syariah kemudian akan membeli komoditi yang sudah dimiliki oleh pedagang komoditi (pembelian dilakukan lewat ICDX).
• Pihak lembaga keuangan syariah akan menjual komoditi tersebut ke nasabah.
• Nasabah bisa memilih akan menjual komoditi atau menyerahkan komoditi tersebut secara fisik.
• Apabila nasabah menjual komoditi, maka ICH akan mengirimkan uang penjualannya ke nasabah secara tunai.
• Nasabah kemudian bisa melakukan pembayaran nilai pokok dan margin kepada pihak lembaga keuangan syariah dan tenornya harus sesuai kesepakatan.

Dari sini Anda bisa memahami bahwa munculnya komoditi syariah ini memang akan membantu perbankan syariah mengelola likuiditas. Jadi tidak ada uang yang tertimbun atau menumpuk terlalu lama. Tidak ada juga kekurangan dana karena terjadi perdagangan komoditi syariah secara terus-menerus.

Bisa dikatakan juga bahwa sistem komoditi syariah ini ikut memberikan imbal hasil kepada lembaga keuangan syariah atau perbankan syariah. Perputaran perdagangan komoditi syariah ini akan mendatangkan imbal hasil yang sifatnya tetap. Ini tentu sangat menguntungkan bagi perbankan syariah sehingga posisinya di tanah air bisa terus bertahan.

ICDX sebagai sharia commodity market berusaha untuk menjaga stabilitas lembaga keuangan syariah dan perbankan syariah di Indonesia. Sistem yang dijalankan mengikuti prinsip murabahah dan sesuai dengan syariah Islam.

(REL/JG)