Upeti tersebut diterima dari fee proyek pekerjaan dinas. Bahkan aliran fee proyek tersebut mencapai Rp1,4 miliar. Hal tersebut diutarakan sumber saat para awak media mendapatkan satu berkas bukti notifikasi dan keterangan serta uraian tentang paket pekerjaan dan pengadaan dari "Dinas P" yang pelaksanaan anggaranya pada Tahun Anggaran 2022 di wilayah Kabupaten Simalungun.

Aliran uang itu merupakan bagian dari Fee Proyek yang ada di "Dinas P". Dalam lembaran yang didapat oleh awak media ini, setidaknya ada 22 paket proyek dengan total pagu anggaran senilai Rp5,3 Miliar.

Selain nilai pagu total dan masing-masing paket proyek, ada juga dalam tulisannya tertera nama-nama perusahaan yang melaksanakan proyek, inisial nama yang diduga pemilik paket pekerjaan, dan keterang-keterangan lainnya merupakan nilai uang yang diduga harus dibayarkan ke oknum orang dekat orang nomor satu di Kabupaten Simalungun.

"Iya benar itu paket anggaran dinas untuk tahun 2022 didinas kami. Oknum yang bersangkutan ada menarik kewajiban pekerjaan dari dinas dengan beberapa kali termin," kata sumber yang tidak mau namanya disebutkan, saat dikonfirmasi oleh para awak media, Selasa (31/1) sekira pukul 10.30 WIB, di salah satu kedai kopi di Kota Pematang Siantar.

Lebih lanjut dijelaskannya, aliran uang merupakan kewajiban yang dibebankan ke dinas dengan besaran uang yang variatif.

"Penyerahannya fee proyeks ada beberapa kali dengan cara tunai dan transfer, hingga pelunasannya sesuai dengan kewajiban yang telah ditetapkan," ujar sumber tersebut.

(FHS/BR)