Ridwan Kamil dan Musa Rajekshah (Analisadaily/Jafar Wijaya)
Analisadaily.com, Medan - Sejak memutuskan berlabuh di Partai Golkar, isu Ridwan Kamil masuk bursa calon presiden dan calon wakil presiden tidak berhenti bergulir. Namun, Gubernur Jawa Barat itu tidak berambisi untuk maju di kontestasi pemilihan presiden dan wakil presiden tahun depan.
Dia tegas menyatakan bahwa dirinya tunduk dan patuh pada keputusan yang diambil oleh partai. Fokusnya di partai juga menjalankan tugas dari Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Bagi tokoh Jawa Barat yang akrab dipanggil RK itu, komitmen untuk berpartai berarti harus patuh pada aturan, ketentuan, dan keputusan partai.
“Politik itu sederhana saja, semua dijalani. Apalagi saya sudah memutuskan bergabung ke partai. Sikap saya harus searah dengan partai,” tegas dia saat ditanyai oleh awak media di Medan pada Rabu, 1 Februari 2023.
Karena itu pula, arah politik RK saat ini mengikuti keputusan Partai Golkar. RK mengungkapkan bahwa dirinya tidak ingin berandai-andai soal nasib atau perubahan keputusan Partai Golkar.
Dia hanya mengikuti keputusan yang sudah diambil dan disepakati seluruh jajaran Partai Golkar. Yang sudah jelas, kata dia, saat ini partai berlogo pohon beringin itu menempatkan Airlangga Hartarto sebagai calon presiden. Oleh Airlangga, RK diberi mandat menggalang sebanyak-banyaknya pemilih untuk Partai Golkar.
Amanat itu ditegaskan dengan penunjukkan dirinya sebagai wakil ketua umum bidang penggalangan pemilih dan co-chair Badan Pemenangan Pemilu Partai Golkar. Ketimbang meributkan soal isu dirinya masuk bursa calon presiden dan wakil presiden, RK lebih memilih bekerja keras menjalankan tugas tersebut.
Saat ditanya berkenaan dengan pendekatan sejumlah partai ke Partai Golkar seperti yang dilakukan oleh Partai NasDem, RK menyatakan dia tidak bisa menjawab.
Lantas apakah RK bersedia bila pendekatan Partai NasDem untuk menduetkan RK dengan Anies Baswedan? Dia tegas menyatakan pertanyaan itu bukan untuk dirinya.
“Tadi saya bilang, saya tidak bisa menjawab. Keputusan itu adalah kewenangan dari Partai Golkar,” tegasnya.
Sebagai kader partai, RK akan mengikuti setiap keputusan partai. Dia enggan berspekulasi apalagi mengambil keputusan di luar kewenangannya.
(JW/RZD)