Analisadaily.com, Paris - Komite Olimpiade Internasional (IOC) telah mengkonfirmasi adanya rencana yang memungkinkan atlet Rusia dan Belarusia untuk ambil bagian dalam Olimpiade Paris 2024. Kedua negara telah dikecualikan dari kompetisi internasional sejak dimulainya perang di Ukraina.
Ukraina mengancam akan memboikot jika hal ini akhirnya terjadi, sekaligus menyerukan solidaritas internasional dan meminta presiden Perancis, Emmanuel Macron, untuk mencegah masuknya atlet dari negara-negara tersebut.
IOC menetapkan atlet Rusia dan Belarusia akan berpartisipasi sebagai 'atlet independen', tanpa hak atas bendera atau lagu kebangsaan, seperti yang terjadi dengan Rusia di Tokyo 2020, meskipun dalam kasus ini karena skandal doping negara yang belum diakui Rusia.
Dokumen panjang yang diterbitkan oleh IOC berupa tanya jawab tentang "Solidaritas dengan Ukraina, sanksi terhadap Rusia dan Belarusia, dan status atlet dari negara-negara tersebut".
Dilansir dari Marca, Jumat (3/2), IOC menyatakan ancaman boikot Ukraina "sangat disesalkan" karena partisipasi Rusia dan Belarusia di Paris 2024 belum dibahas.
Juga, disebutkan ini bukan satu-satunya perang yang ada di dunia.
"Terlepas dari penderitaan manusia yang tak terukur yang disebabkan oleh terlalu banyak perang di seluruh dunia saat ini," kata pernyataan itu.
Ukraina bahkan diperingatkan, mengancam untuk memboikot Pertandingan bertentangan dengan dasar-dasar Gerakan Olimpiade dan prinsip-prinsip yang diperjuangkannya. Seperti yang telah ditunjukkan oleh sejarah, boikot sebelumnya gagal mencapai tujuan politik mereka dan hanya berfungsi untuk menghukum atlet dari negara-negara yang memboikot.
(CSP)