Tak Hanya Estetika Kota, 1.700 LPJU Beri Rasa Aman dan Minimalisir Kriminalitas

Tak Hanya Estetika Kota, 1.700 LPJU Beri Rasa Aman dan Minimalisir Kriminalitas
Wali Kota Medan, Bobby Nasution (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Di bawah kepemimpinan Wali Kota Medan, Bobby Nasution, Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara (Sumut) terus berbenah. Salah satu perwujudannya dapat dilihat dengan hadirnya Lampu Penerangan Jalan Umum (LPJU) yang kini menerangi sejumlah ruas jalan di Kota Medan pada malam hari.

Selain untuk menambah estetika kota, kehadiran 1.700 unit LPJU juga dimaksudkan sebagai penerang bagi para pejalan kaki. Dengan begitu, masyarakat dapat merasa lebih aman dan nyaman. Kondisi jalan yang terang juga untuk mencegah terjadinya tindak kejahatan yang dilakukan pelaku kriminalitas, terutama street crime.

Tercatat, ada 8 ruas jalan yang menjadi lokasi pemasangan 1.700 LPJU tersebut, yakni Jalan Gatot Subroto, Jalan Sudirman, Jalan Tengku Imam Bonjol, dan Jalan Putri Hijau. Kemudian, Jalan Brigjend Katamso, Jalan Ir H Juanda, dan Jalan Suprapto.

Kini, masyarakat mulai merasakan manfaat kehadiran 1.700 LPJU tersebut. Surya, warga Kota Medan salah satunya, mengaku senang dengan hadirnya LPJU karena sangat bermanfaat bagi pejalan kaki. Terlebih, selama ini, area jalanan yang dipasangi LPJU terbilang sedikit gelap.

“Ke depan, saya berharap Kota Medan bisa semakin terang benderang, sehingga dapat meminimalisir terjadinya tindak kriminal,” ucapnya.

Pengamat Kebijakan Publik Sumut, Dadang Darmawan Pasaribu, Selasa (7/2), menanggapi kebijakan Bobby Nasution yang menambah 1.700 LPJU di sejumlah ruas jalan Kota Medan. Dadang mengungkapkan, secara prinsip bisa memahami maksud Bobby Nasution menghadirkan 1.700 LPJU untuk menambah estetika Kota Medan.

“Selain itu, kehadiran 1.700 LPJU tentunya semakin menerangi area pejalan kaki dan memberikan rasa aman dan nyaman bagi warga Kota Medan,” bilang Dadang.

Agar kehadiran 1.700 LPJU tersebut optimal, Dadang juga menyarankan Pemko Medan dapat menerima dan menyerap aspirasi masyarakat.

“Penting bagi kita untuk menyerap aspirasi masyarakat, baik itu terkait pengerjaan, jarak peletakan serta skala prioritas yang dimaksudkan, sehingga hasilnya lebih baik dan bermanfaat,” imbuhnya.

(REL/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi