Hadiri Barus Berselawat, Ma'ruf Amin: Disinilah Dimulai Titik Nol Peradaban Islam Nusantara

Hadiri Barus Berselawat, Ma'ruf Amin: Disinilah Dimulai Titik Nol Peradaban Islam Nusantara
Hadiri Barus Berselawat, Ma'ruf Amin: Disinilah Dimulai Titik Nol Peradaban Islam Nusantara (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Barus - Jam'iyah Batak Muslim Indonesia (JBMI) menyelenggarakan kegiatan Barus Berselawat, di Lapangan Merdeka Barus, Kecamatan Barus, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Rabu (15/2).

Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma'ruf Amin, dalam sambutannya mengatakan, selama dalam perjalanan ke bumi Sumatera Utara apalagi Tapanuli Tengah, buminya sangat makmur, ada sawitnya, keanekaragaman ikannya, tumbuh-tumbuhannya, dan berbagai macam sumber daya alam yang belum tentu ada di tempat lain.

"Indonesia oleh Allah SWT diberikan sumber daya alam segala macam yang berlimpah, ada padinya, ada jagungnya, ada sawitnya, ada tebunya, ini sangat luar biasa. Oleh karena itu kita harus mengelola sumber daya alam dan manusianya dengan baik. Pemerintah menginginkan sumber daya alam yang kita punya tidak hanya mengambil dan dijual mentah saja, tapi kita menjadikan produk-produk jadi," terangnya.

Ma’ruf Amin meminta Barus ini dibuat monumen, bukan hanya monumen mati tapi monumen yang memberikan inspirasi. Dibuat tempat pendidikan, pelatihan, pengajian, kalau perlu ada perguruan tinggi atau studi tentang Islam.

"Disinilah dimulai titik nol peradaban Islam Nusantara. Supaya orang kenal disinilah cahaya Islam dimulai dan menyinari ke seluruh Nusantara," ucapnya.

Sementara itu, Ketua Umum JBMI Arif Rahmansyah Marbun, mengatakan selamat datang kepada Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin. Hadirnya Wapres di tanah Barus adalah kehormatan besar bagi mereka, dan keberkahan bagi warga Barus dan Tapanuli Tengah pada umumnya.

"Kita menggelar Barus Berselawat, harapan kami kegiatan kami ini dapat memperkuat ukhuwah islamiyah. Barus ini pada masanya adalah kota pelabuhan yang identik dengan perdagangan. Menurut peneliti asal Perancis Claude Gulliot mengidentifikasi Barus sebagai kota pelabuhan internasional yang disinggahi oleh pedagang dari belahan dunia untuk mendapatkan kapur Barus dan rempah-rempah," ungkapnya.

Ditambahkannya, dengan kondisi Barus sebagai pelabuhan internasional, tidak dapat dipungkiri jika ekspedisi Islam juga cepat masuk dan berkembang, dibuktikan dengan makam-makam Aulia di Barus. Berdasarkan catatan di Kota Barus ini juga ada berdiri beberapa kesultanan seperti kesultanan Ibrahimsyah.

(REL/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi