Hikmah Isra Miraj: Meningkatkan Kaselehan Individu dan Sosial Melalui Digital (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Jakarta – Dalam rangka memperingati Isra Miraj Nabi Muhammad SAW 1444 H, Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Aptika Kominfo) menggelar acara ngobrol bareng legislator dengan tema Hikmah Isra Miraj: Meningkatkan Kesalehan Individual dan Sosial Melalui Dgital.
Pelaksanaan tersebut dilakukan via zoom dan live YouTube serta facebook @siberkreasi, Senin (20/2). Dalam webinar tersebut mengadirkan beberapa narasumber andal diantaranya Anggota Komisi I DPR RI, Muhamad Arwani Thomafi, menjelaskan bahwa pengguna internet di Indonesia tahun 2022 sebanyak 212,9 juta pengguna dari hasil survey data We Are Social pada Januari 2023.
Di mana sebanyak 77% dari total masyarakat Indonesia menggunakan internet. 98,3% dari pengguna internet tersebut terhubung melalui ponsel dan rata-rata setiap hari orang Indonesia menggunakan internet selama 7-9 jam. Oleh karena itu, dalam rangka meningkatkan kesalehan individu dan sosial dalam dunia digital kita harus menggunakan dengan sebaik-baiknya.
“Dalam menggunakan media digital agar bisa bermanfaat bagi diri atau individu, kita harus menggunakan internet dengan bijak melalui hal-hal positif misalnya untuk mencari informasi dan pengetahuan. Selain itu, membuat konten yang baik tanpa bertentangan dengan etika dan hukum yang berlaku sehingga dapat menginspirasi orang lain. Tidak lupa untuk meningkatkan kapasitas diri baik pengetahuan maupun ketrampilan melalui digital salah satu contohnya dengan mengikuti kursus bahasa. Sehingga, kesalehan individu dalam digital dapat terwujud dan dapat bermanfaat bagi diri kita,” kata Arwani pada webinar kali ini.
Selain meningkatkan kesalehan individu dalam digital, juga harus meningkatkan kesalehan sosial. Arwani juga memaparkan bahwa kesalehan sosial dapat terbentuk dengan baik, jika kita berinteraksi dan bersikap baik terhadap orang lain tanpa menyebarkan berita hoaks, sehingga tidak menimbulkan permusuhan.
“Kemudian, kesalehan sosial dapat terwujud dengan baik dan potensi negatif bisa diantisipasi,” ucapnya.
Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Alquran dan Sains Al-Ishlah (STIQSI) Lamongan, Piet Hizbullah Khaidir, mengatakan bahwa dalam rangka memperingati Isra Miraj harus meningkatkan kesalehan individu dan sosial dengan tidak menggunakan ungkapan kasar dan mengujar kebencian.
“Kesalehan individual dan sosial harus hadir dalam berbagai ruang termasuk dalam ruang digital. Dimana kesalehan tersebut ditunjukkan dengan selalu mengandirkan konten positif dan menolak konten negatif seperti tidak menggunakan ungkapan atau kata-kata kasar dan mengujar kebencian,” tutur Piet Hizbullah.
Dalam webinar tersebut Piet Hizbullah juga memaparkan bahwa kesalehan dalam dunia digital juga perlu sebuah strategi agar dapat telaksana dengan baik. Menurutnya, strategi kesalehan dalam ruang digital adalah dengan cara masifkan, intensifkan, dan kolaborasikan untuk konten positif agar terwujud kesalehan individual dan sosial.
Wakil Ketua Bapemperda DPRD Blora Komisi A, M Ahmad Faishol, menambahkan bahwa di era digital saat ini dalam menggunakan media sosial kita harus menggunakannya dengan bijak dan jangan sampai lalai mengikuti ambisi.
“Dalam menggunakan media sosial kita harus berprilaku baik dan menggunakan dengan bijak jangan sampai lalai mengikuti ambisi sehingga dapat menimbulkan masalah,” tegasnya.
Kemajuan teknologi telah mampu mengurangi waktu secara signifikan untuk mengerjakan berbagai hal. Banyak aspek kehidupan yang dilakukan secara manual pada era Rasulullah hidup, kini dilakukan secara sangat efisien berkat adanya teknologi.
Perjalanan Isra Miraj yang dilakukan Rasulullah menggambarkan betapa pentingnya informasi yang cepat dan terpercaya di era digital saat ini. Oleh karena itu, pentingnya membentuk dan meningkatkan kesalehan diri kita dan di sosial digital saat ini sehingga dapat memberikan manfaat baik untuk diri kita maupun orang lain.
(REL/RZD)