Paul Baja M Siahaan, saat menjadi pembicara pada rangkaian agenda Rapimda Pemuda Katolik Komisariat Daerah Sumut, di Katolik Center, Jalan Mataram, Medan, Sabtu (25/2) (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Kegagalan harus menjadi cambuk dalam membentuk karakter seseorang dalam berusaha. Kegagalan jangan dianggap sebagai sebuah persoalan yang harus terus-menerus disesali, melainkan harus menjadi motivasi untuk mencari alternatif agar berhasil.
Hal itu disampaikan pengusaha muda Sumatera Utara (Sumut), Paul Baja M Siahaan, saat menjadi pembicara pada rangkaian agenda Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) Pemuda Katolik Komisariat Daerah Sumut, di Katolik Center, Jalan Mataram, Medan, Sabtu (25/2).
“The real entrepreneur adalah orang biasa yang bekerja luar biasa,” kata Paul Baja pada seminar yang dimoderatori Ramses Simbolon itu.
Paul, dalam paparannya berjudul ‘Enterpreneur Muda Dalam Peradaban Digital dan Kontribusinya bagi Bangsa’ menjelaskan, berbicara mengenai entrepreneur adalah berbicara mengenai keberanian untuk mengambil risiko dalam dunia usaha. Karena itu, dunia entrepreneur bukanlah dunia yang jauh dari potensi kegagalan.
“Orang-orang yang bergelut di dunia entrepreneur adalah sosok-sosok yang harus mampu belajar dari kegagalan untuk mencapai hasil lebih baik,” ujarnya memberi motivasi.
Lebih lanjut sosok yang kini juga mulai berkarier di dunia politik ini menambahkan, bagian penting lainnya dari dunia entrepreneurship adalah bertanggung jawab kepada diri sendiri dan orang lain. Tidak boleh menganggap apa yang menjadi hak orang lain sebagai hak kita.
“Jangan pernah menganggap hak orang lain sebagai sebagai hak kita, others money is other money, jangan menganggap uang orang adalah milik kita,” sebutnya.
Artinya, kata Paul, banyak tantangan dalam dunia entrepreneur yang hanya dapat dipelajari berdasarkan pengalaman yang dialami sendiri oleh para pelaku. Meskipun banyak tokoh-tokoh yang dapat menjadi mentoring dalam dunia entrepreneurship dan banyak buku mengajarkan teorinya, namun hal yang paling penting adalah ketangguhan dalam diri seseorang untuk bangkit dari kegagalan.
“Pengalaman yang terjadi harus menjadi pengalaman. Kesalahan yang dilakukan sebagai manusia harus menjadi ajang koreksi ke depan. Intinya, jangan pernah takut gagal, tetap belajar untuk memperbaiki kesalahan,” pesannya.
Selanjutnya, kata Paul, hati yang bersih adalah kunci lain dari sukses dalam dunia entrepreneurship. Setiap individu harus memiliki hati yang baik untuk menyelesaikan masalah, baik bagi dirinya sendiri maupun bagi orang lain maupun masyarakat, bangsa, dan negara.
“Milikilah hati bersih, berikan sumbangsih kinerja untuk menyelesaikan masalah yang juga dimiliki orang lain. Itu penting, agar kita menjadi sosok berguna,” tandasnya.
(REL/RZD)