Memanusiakan Manusia, Kelurahan Helvetia Tengah Hapus Stigma Buruk ODGJ (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Program prioritas Wali Kota Medan, Bobby Nasution, tentang Kesehatan diaplikasikan oleh Kelurahan Helvetia Tengah, Kecamatan Helvetia Medan.
Menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak, Kelurahan Helvetia Tengah kini menjadi salah satu percontohan wilayah yang menerapkan penanganan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) dengan baik bagi warganya.
“Tidak banyak orang yang mau melirik tentang ODGJ ini, karena sulit untuk penanganannya. Beruntung kami dibantu berbagai pihak seperti Yayasan Nurani Luhur Masyarakat (YNLM) yang membantu membuatkan program-program. Pihak kecamatan yang sigap untuk memfasilitasi kebutuhan-kebutuhan di lapangan, termasuk menyediakan ambulans untuk hal-hal mendesak, hingga pihak Puskesmas yang terus membantu dan mengawasi dalam hal pengobatan,” kata Lurah Helvetia Tengah, Naikma Marbun, Sabtu (25/2).
Dalam penanganan ODGJ, salah satu program kolaborasi yang dilakukan adalah dengan membentuk kader kesehatan jiwa yang terdiri dari Kepala Lingkungam (Kepling) dan masyarakat sekitar.
Kader kesehatan jiwa ini yang membantu dan memfasilitasi kebutuhan-kebutuhan ODGJ, mulai dari memantau obat yang mereka konsumsi hingga membantu penanganan saat ODGJ mengalami relaps atau kambuh.
“Jadi, mulai dari berkunjung ke rumah-rumah ODGJ, membina mereka dengan mengajarkan berbagai macam keterampilan, sampai membantu saat ODGJ kumat dan harus dibawa ke Rumah Sakit Jiwa," jelasnya.
Dengan program-program yang telah dilakukan, stigma buruk masyarakat tentang ODGJ dapat secara perlahan bisa dihilangkan.
“Saat ini, mereka (ODGJ) telah membentuk KUBE atau Kelompok Usaha Bersama yang merupakan produk dari pelatihan-pelatihan yang mereka lakukan. Dalam KUBE ini mereka memproduksi berbagai produk seperti sabun cuci piring, pembersih lantai. Ada juga keripik pisang dan makanan-makanan lain. Ada juga yang beternak ayam dan ikan, masih banyak yang lainnya. Bahkan beberapa produk ini juga dijual di kelurahan,” ungkap Naikma.
Lurah juga berharap, selain secara perlahan menghapus stigma, keberadaan ODGJ di masyarakat dapat diterima dengan baik tanpa ada pembiaran, pengucilan, bahkan penghinaan.
“Butuh kesadaran dari semua pihak bahwa mereka sama seperti kita. Mereka juga manusia, maka kita harus memanusiakan mereka sebagai manusia,” tutupnya.
(REL/RZD)