Peresmian KSB Tapsel itu didasari Surat Keputusan Kemensos RI No.502/3.2/PB. 01.02/02/2023 tentang pembentukan KSB di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) meliputi Kabupaten Tapsel dan Labuhanbatu.

Acara ditandai dengan apel gabungan dan pengukuhan sebanyak 60 personel calon anggota Tim KSB yang terdiri dari berbagai unsur masyarakat.

Dolly Pasaribu meminta personel KSB yang dilantik semaksimal mungkin bisa melayani masyarakat dalam penanganan bencana. Paradigma penangananan bencana telah berubah, karena kini bukan hanya bersifat responsif, tapi juga preventif.

"Peran pemerintah mendorong semua komponen masyarakat, lembaga swasta di wilayah yang berpotensi rawan bencana untuk memiliki sikap kesiapsiagaan, dan mampu mendeteksi dini gejala-gejala atau tanda-tanda akan munculnya bencana," katanya, Minggu (26/2).

Kadis Sosial Parlin Harahap menyebutkan, tim telah dibekali Tagana Sumut dan Daerah terkait Divisi Tim Reaksi Cepat, Pertolongan Pertama pada Gawat Darurat, Shelter, Logistik, Dapur Umum Lapangan, dengan harapan masing-masing personel mampu memahami apa yang harus dilakukan sebagai bagian dari tim penanggulangan bencana di wilayahnya.

Penunjukan Desa Simataniari sebagai KSB dikarenakan Angkola Sangkunur termasuk kecamatan yang risiko rawan bencana.

"Melalui SK Kemensos No.502/3.2/PB. 01.02/02/2023 tentang pembentukan KSB, dengan sumber pembiayaan yang berasal dari APBN, dengan barang logistik yang ada di lumbung sosial senilai Rp 77.424.400," terangnya.

(HIH/RZD)