Kota Lama Kesawan Jadi Daya Tarik Wisata Bagi Pecinta Fotografi (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Kota Medan yang terkenal dengan keberagaman etnis dan budaya serta kuliner ternyata juga memiliki potensi wisata berupa Kota Lama.
Terletak di Jalan Ahmad Yani atau yang biasa disebut kawasan Kesawan ini, berdiri puluhan bangunan-bangunan bersejarah yang sampai sekarang masih terawat dengan baik.
Misalnya Gedung London Sumatera (Lonsum) dan Rumah Tjong A Fie yang masih berdiri kokoh.
Kini, di bawah kepemimpinan Wali Kota Medan, Bobby Nasution, kawasan Kesawan terus dibenahi sehingga semakin memberikan rasa nyaman bagi masyarakat maupun wisatawan.
Deretan bangunan-bangunan bersejarah tersebut juga menjadi daya tarik wisata bagi para pecinta fotografi yang ingin mengabadikan setiap sudut bangunan.
Jimmy Lukas, salah satunya yang merupakan anggota dari komunitas Asosiasi Profesi Fotografi Indonesia (APFI). Dirinya mengatakan, kebiasaan dari seorang fotografer adalh mencari sesuatu yang berbeda.
Artinya, apabila di suatu tempat lebih banyak bangunan lama ketimbang bangunan modern, maka yang dicari adalah bangunan modern.
Begitu juga sebaliknya, apabila di kota besar seperti di Medan memiliki banyak bangunan modern, maka yang dicari adalah bangunan-bangunan lamanya.
"Karena Medan itu adalah kota yang maju dan modern, maka peninggalan-peninggalan sejarah yang kita cari untuk dijadikan objek foto," kata Jimmy Lukas, Minggu (26/2).
Jika berkaca dari nilai sejarah yang ada di Kota Lama Kesawan ini, Jimmy Lukas beranggapan kawasan Kesawan ini pantas untuk dijadikan ikon Kota Medan.
"Karena bangunan-bangunan di sini warisan peninggalan sejarah, maka harus tetap ada dan dilestarikan. Sebab dari bangunan bersejarah ini dapat menunjukkan Medan itu seperti apa, dan bagaimana dahulunya,” ujar Jimmy Lukas.
Saat diminta tanggapan mengenai penataan kawasan Kota Lama Kesawan yang tengah dilakukan Pemko Medan, Jimmy Lukas mengaku sangat mengapresiasi.
Apalagi, Pemko Medan tidak hanya sekadar menata trotoar jalan dan saluran drainase, juga menata kabel-kabel jaringan yang melintang di atas kawasan Kesawan menjadi sistem kabel jaringan yang ditanam di bawah tanah melalui Sarana Jaringan Utilitas Terpadu (SJUT).
"Sudah sepantasnya Medan sebagai kota metropolitan tidak lagi ada kabel-kabel yang carut marut, harus dirapikan dan ditanam di bawah tanah," pungkas Jimmy Lukas.
(REL/RZD)