Dinas Pendidikan Palas Bantah Arahkan Kasek Membeli Buku ke Penerbit

Dinas Pendidikan Palas Bantah Arahkan Kasek Membeli Buku ke Penerbit
Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Padanglawas. (Analisadaily/Atas Siregar)

Analisadaily.com, Sibuhuan - Pengadaan buku di sekolah sekolah yang bersumber dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), di Kabupaten Padanglawas kini menjadi sorotan

Diduga Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Padanglawas ikut berperan dalam mengarahkan para kepala sekolah yang membeli buku ke salah satu penerbit.

Sekretaris Dinas Pendidikan Padanglawas, Sahdin Daulay, membantah ketika dihubungi terkait adanya arahan dari dinas kepada para kepala sekolah (Kasek) untuk membeli buku ke penerbit.

"Kita memang ada memberikan arah, tapi arahnya untuk menggunakan aplikasi Sistem Informasi Pengadaan Sekolah (SIPLah)," kata Sahdin ketika dihubungi terkait informasi yang diterima pengadaan buku di sekolah dasar (SD) diarahkan oleh dinas pendidikan.

Dijelaskannya, diklaim membantah atas tudingan memberikan arah khusus ke kepala sekolah untuk membeli buku ke penerbit tertentu dengan tujuan mendapatkan keuntungan secara atas transaksi keuangan pembelian buku tersebut.

"Itu tidak ada, kami hanya memberikan arahan untuk penggunaan aplikasi SIPLah. Masalah mau beli buku mana dan kepenerbit apa, sekolah silahkan pilih sendiri di aplikasi itu," jelas Sahdin.

Menurut Sahdin yang juga manager BOS ini, penggunaan aplikasi SIPLah mengharuskan sekolah melakukan transfer secara langsung melalui rekening dalam proses pembelian buku.

"Jadi laporannya pun jelas, jadi nanti sama dengan dibeli dan dilaporkan karena sistem transfer langsung ke rekening," imbuhnya.

Ketika ditanya adanya sejumlah kepala sekolah yang mengakui adanya arahan dari oknum Dinas Pendidikan, Sahdin mempersilahkan untuk dicek langsung ke kepala sekolahnya.

“Silahkan dicek, sifatnya kita hanya mengarahkan untuk belanja buku melalui Siplah yang sudah diakui Kementerian Pendidikan,” kata Sahdin.

Justru yang ada kata Sahdin adalah sejumlah sales atau agen penerbit yang datang ke Dinas Pendidikan menyerahkan proposal pengadaan buku.

“Banyak yang datang, bukan hanya satu penerbit, baru kemudian kami kirim ke masing-masing sekolah, untuk dibelanjakan,” kilah Sahdin.

Terpisah sejumlah kepala sekolah dasar yang ditemui mengakui adanya arah dari oknum pegawai dinas pendidikan untuk membeli buku yang bersumber dari dana BOS.

"Memang ada diarahkan, kadang kita juga terlalu dikte seolah olah diberi wewenang kepala sekolah itu tidak ada," ucap salah seorang kepala sekolah yang mohon namanya tidak ditulis.

Kepala Dinas Pendidikan Rosidawati beberapa kali dihubungi via telelon seluler tidak ada jawaban.

(ATS/CSP)

Baca Juga

Rekomendasi