Haji Tahun Ini Mengangkat Tema Berkeadilan dan Ramah Lansia

Haji Tahun Ini Mengangkat Tema Berkeadilan dan Ramah Lansia
Kabag TU Kanwil Kemenag Sumut, Ahmad Qosbi Nasution (Analisadaily/Kali A Harahap)

Analisadaily.com, Kualanamu - Pelaksanaan ibadah haji pada 2023 mengangkat tema “Haji Berkeadilan dan Ramah Lansia”. Hal ini disampaikan Kepala Bagian Tata Usaha (Kabag TU) Kanwil Kemenag Sumut, Ahmad Qosbi Nasution, sesampainya di Bandara Kualanamu usai menghadiri rapat koordinasi haji bersama Menteri Agama Yaqut Cholil Coumas, Kamis (2/3).

“Baru pulang rapat koordinasi haji seluruh Indonesia bersama Menteri Agama untuk persiapan haji tahunan 2023 dan 2024, termasuk soal anggaran serta lainnya,” kata Qosbi.

Kata dia, Gus Yaqut, sapaan akrab Menag Yaqut Cholil, mengintruksikan pelaksanaan haji 2023 sebagai haji yang berkeadilan dan ramah lansia. Maksud dari haji berkeadilan itu, pemerintah dan DPR RI, dalam hal ini Komisi VIII, misalkan antara daerah atau provinsi daftar tunggu (waiting list) tidak sama, ada yang 10 tahun, bahkan ada yang di atas 30 tahun.

“Jadi, asas berkeadilan ini nanti bagaimana waiting list yang terlalu lama itu tidak lagi di atas 30 tahun bisa dibawahnya,” sebutnya.

Sementara yang dimaksud dengan ramah lansia, diprioritaskan yang lansia berangkat haji. Untuk tahun ini seluruh Indonesia, sebanyak lebih 65 ribu jemaah yang dihitung dari usia tertua.

“Kalau usia tertua kita hitung masuk asas keadilannya, dan juga masuk ramah lansianya. Dengan kita dahulukan yang seperti ini, otomatis kedepannya kuota haji daerah lain semakin cepat jangka waktu waiting list,” sebutnya.

Di soal batas tertua itu usia berapa, menurut Qosbi tidak bisa dijelaskan secara rinci, tetapi menurut Menag masih ada di daerah Pulau Jawa umurnya di atas 100 tahun, dan di Sumut juga dari beberapa haji sebelumnya masih ada jemaah di umur 100 tahun.

Terkait tahun ini tidak ada lagi pendamping haji lansia, menurutnya masih dalam tahap penggodokon dan belum final. “Tapi dalam berasas keadilan itu kita tetap banyak petugas, misalnya ada ketua rombongan, ada petugas kloter, ada ketua kloter, ada juga pembimbing ibadah, ada dokter, pramedis setiap 40 orang jemaah,” ucapnya.

“Kemudian nanti setiap kloter petugas haji daerah akan dibagi bisa tiga sampai empat orang. Nah, inilah yang akan membantu para jemaah haji lansia itu,” sambungnya.

Untuk persiapan haji Sumut, Qosbi mengatakan pihaknya masih melakukan seleksi petugas daerah, selanjutnya akan dibuat pembekalan.

“Kemudian petugas yang menyertai kloter sudah ada, tinggal pembekalan akan dilakukan lebih kurang 10 hari,” pungkasnya.

(KAH/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi