Gerakan tanam kedelai di Langkat (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Hinai - Pelaksana tugas (Plt) Bupati Langkat, Syah Afandin, bertekad menjadikan Kabupaten Langkat sentra tanaman kedelai di Sumatera Utara (Sumut) untuk mengatasi inflasi.
“Ini bukan merupakan tanaman yang sulit, yang penting petani mau untuk menjadi jalan keluar bagi para petani,” kata Afandin saat melaksanakan gerakan tanam kedelai di areal Gapoktan Cinta Damai, Desa Paya Rengas, Kecamatan Hinai, Langkat, Kamis (2/3).
Dijelaskannya, bibit yang akan disalurkan di Langkat berjumlah 15.500 Kg, dalam 1 hektare mendapatkan 50 Kg. Pada kesempatan ini 18 kelompok di 5 kecamatan yang mendapatkan yaiti Hinai, Stabat, Besitang, Sirapit, dan Secanggang.
Kecamatan Hinai 5 kelompok dengan luas lahan 150 hektare, Stabat 6 Kelompok dengan luas tanah 85 hektare, Besitang 2 kelompok dengan luas tanah 40 hektare, Sirapit 5 kelompok dengan luas tanah 25 hektare, dan Secanggang 1 kelompok dengan luas tanah 10 hektare.
Afandin juga sangat berbahagia, karena terbukti perhatian pemerintah pusat kepada Kabupaten Langkat, dam bukan hal yang mudah 5.000 hektare untuk tahap pertama dibantu bibit kedelai, dengan tujuan supaya Langkat sebagai barometer untuk produksi kedelai di Sumut.
“Kita dibantu gratis untuk benih kedelai, bahkan sudah panen,” ujarnya.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumut, Rajali menyampaikan, Kabupaten Langkat dulunya merupakan merupakan penghasil kacang kedelai yang sangat bagus.
“Pemerintah Provinsi Sumut akan fokus untuk mengembalikan Kabupaten Langkat menjadi penghasil kedelai terbesar di Sumut,” ujarnya.
Kementerian Pertanian RI membawa berita gembira untuk para kelompok petani kedelai di Langkat melakui Direktur AKABI, Yuristianto.
“Saya targetkan untuk Provinsi Sumut 30.000 hektare yang akan tanami kedelai, dan kedelai tidak hanya ditanam di lahan sawah, tapi bisa ditanam di lahan jagung serta lahan sawit yang masih kecil," pungkasnya.
(HPG/RZD)