PAC IPK Pulau Rakyat: Tanggung Jawab Sosial PKS PTPTN IV Tak Transparan

PAC IPK Pulau Rakyat: Tanggung Jawab Sosial PKS PTPTN IV Tak Transparan
Ketua PAC IPK Pulau Rakyat, Yoa Silaban, saat menunjuk PKS PTPN IV Pulau Raja (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Pulau Rakyat - Ketua Pimpinan Anak Cabang Ikatan Pemuda Karya (IPK) Kecamatan Pulau Rakyat, Yoa Silaban, menuding pihak Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PTPN IV tidak transparan melaksanakan tanggung jawab sosial di wilayah kerjanya.

Hal itu dikatakan Yoa pada saat aksi demo baru-baru ini di depan pabrik yang berada di Kecamatan Pulau Rakyat, Kabupaten Asahan.

"Banyak tanggung jawab sosial yang dapat dilakukan PKS PTPN IV tidak transparan seperti penyaluran dana Corporate Social Responsibility (CSR) kepada masyarakat sekitar. Kami selaku masyarakat setempat tidak pernah merasakan yang namanya CSR dari PKS PTPN IV Pulau Rakyat," kata Yoa, ditulis Minggu (5/3).

Pada saat itu juga, dirinya meminta penjelasan tentang pengolahan dan pembuangan limbah di parit yang ada di areal tanaman sawit. Hal ini berkaitan yang mana Sunaryo, salah satu satpam PTPN IV Pulau Raja meninggal dunia di dalam parit limbah tersebut pada bulan November 2022 yang lalu.

"Selain menanyakan tanggung jawab sosial, kami juga meminta penjelasan terkait meninggalnya Sunaryo di dalam parit limbah, apakah proses limbah sudah sesuai standar atau mancam mana?" tanyak Yoa.

Selain itu, lanjut Yoa, meminta kepada Manager Unit Kebun Pulau Raja, untuk menebang pohon kelapa sawit di sepanjang anak sungai yang melewati Kebun Pulau Raja, dan diganti pohon kayu.

"Ini demi mengurangi pencemaran udara, karena rendahnya cerobong membuat asap pabrik PKS PTPN IV Pulau Raja telah mengeluarkan limbah berupa CO2, No2, yang telah mencemari udara lingkungan sekitar dan berefek mengganggu kesehatan," ucapnya.

SDM PTPN IV Pulau Raja, Tampubolon, ketika dikonfirmasi melalaui aplikasi WhatsApp, Sabtu (4/3) membantah tudingan itu semua, bahwa pihaknya sudah menyalurkan dana CSR yang transparan.

"Di tahun 2021, PTPN IV Pulau Raja menyalurkan dana CSR untuk pembuatan turap di Desa Manis, Kecamatan Pulau Rakyat. Lalu, tahun 2022 disalurkan Rp 20 juta untuk pembangunan masjid di Desa Rahuning, sedangkan untuk untuk tahun 2023 sedang dalam pengajuan ke kantor pusat," kata Tampubolon.

Terkait pengelolaan limbah termasuk cerobong asap yang rendah dan berefek terhadap kesehatan? Tampubolon menjawab bahwa ukuran cerobong sudah sesuai standar.

"Kalau tidak sesuai standar, tidak mungkin kami mendapatkan ijin operasional pabrik," jelasnya.

Sedangkan menyangkut Sunaryo, Satpam yang meninggal di lokasi limbah cair. Tampubolon menjelaskan, hal itu terjadi ketika almarhum berusaha mengeluarkan anak lembu miliknya yang masuk ke dalam kolam limbah. Korban masuk ke dalam kolam dan meninggal.

"Tindakan itu adalah kelalaian almarhum sendiri, di mana lokasi kolam limbah sudah diberi tanda jika itu lokasi land aplikasi atau limbah organik dari pabrik. Selain itu, almarhum juga punya riwayat komplikasi penyakit, sehingga setelah kelelahan mengangkat anak lembu yang tenggelam, penyakit jantung almarhum kumat dan akhirnya meninggal di lokasi kolam tanpa sempat keluar dari kolam," katanya.

(ARI/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi