Kejuaraan Barongsai Internasional (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Deliserdang – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi mengaku tertarik dan senang menyaksikan Kejuaraan Barongsai Internasional yang berlangsung di GOR Mini Futsal, Jalan Pancing, Kecamatan Percut Seituan, Kabupaten Deliserdang, sejak 3-5 Maret 2023.
Menurutnya olahraga ini perlu banyak latihan mengasah keterampilan dan nyali atau keberanian. Hal itu diungkapkannya saat menghadiri Kejuaraan Barongsai Internasional, Minggu (5/3) sore, di mana saat itu sudah memasuki babak final untuk puluhan peserta yang berasal dari Sumut, Aceh dan Sumatera Barat.
Sementara dari luar negeri, ikut serta tim asal Malaysia, Singapura dan Thailand, dengan pelaksana event yakni Dinas Kepemudaan dan Keolahragaan (Dispora) Sumut, Federasi Olahraga Barongsai Indonesia (FOBI) untuk Provinsi Sumut, serta Perhimpunan Masyarakat Tionghoa Indonesia Sumatera Utara (MITSU).
Hadir diantaranya Ketua Harian Perhimpunan MITSU Indra Wahidin, Ketua FOBI Sumut Peter Suhendra, Masyarakat Penggiat Olahraga Parlindungan Purba, serta sejumlah tokoh masyarakat. Sementara turut mendampingi Gubernur, Kasdispora Sumut Baharuddin Siagian bersama jajaran dan panitia pelaksana.
Sebelum memberikan sambutan, Gubernur terlihat antusias menyaksikan penampilan Barongsai oleh sejumlah tim dari 4 negara, termasuk Sumut mewakili Indonesia, sebagai tuan rumah. Gelaran yang disebut dengan International Lion Dance Championship Medan-North Sumatera ini, memperebutkan Piala Bergilir Gubernur Sumut dan Piala Tetap MITSU.
Usai 6 tim menunjukkan kemampuannya, Gubernur kemudian menyempatkan diri memberikan pesan kepada seluruh penggiat olahraga dan masyarakat yang menonton kejuaraan tersebut. Menurutnya barongsai adalah olahraga yang memerlukan kemampuan yang sangat luar biasa, dimana perpaduan suara Tambur (pengiring) mengiringi tarian 2 orang yang membentuk formasi seperti singa (lion dance).
“Saya menikmati acara ini, karena (dibutuhkan) keterampilan yang sangat baik. Dan didukung dengan keberanian, nyali. Untuk itu kepada Pak Peter (Ketua FOBI Sumut), ini harus dimajukan. Apalagi ini pesertanya ada dari Singapura, Malaysia, Thailand dan Indonesia,” ujar Gubernur.
Keterampilan dan keberanian tersebut, lanjutnya, menbutuhkan latihan yang banyak dan keras. Sebagaimana penampilan para tim Barongsai, 2 penari saling kolaborasi melompat bersamaan di atas tiang-tiang setinggi 50-250 centimeter. Sehingga kejuaraan seperti ini perlu digelar sesering mungkin.
“Ini adalah kegiatan positif, tentu harus kita majukan bersama. Makanya kepada para penggiat olahraga ini, khususnya warga Tionghoa, harus memberikan perhatian penuh kepada perkembangan dan kemajuan Barongsai,” pungkasnya, yang kemudian memberikan apresiasi kepada para peserta yang menjadi juara di kejuaraan tersebut.
Kepala Dinas Kepemudaan dan Keolahragaan Sumut, Baharuddin Siagian menyebutkan, Kejuaraan Internasional Barongsai ini sangat berarti bagi tim dari Sumut yang akan bermain di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 mendatang.
“Artinya ini adalah salah satu pemanasan yang kita lakukan dengan mengikutsertakan tim dari Singapura, Malaysia dan Thailand, termasuk Indonesia,” sebut Bahar.
Untuk masa mendatang, Bahar menyebutkan pihaknya akan mengupayakan setidaknya ada kejuaraan digelar setiap tiga bulan sekali. Hal itu agar para atlet dari Barongsai Sumut semakin terlatih, baik kemampuannya maupun keberaniannya, sebagaimana arahan Gubernur.
“Supaya memang gairah olahraga dalam rangka mendekati atau menghadapi PON XXI/2024 ini begitu terasa dan menggema. Sehingga dengan demikian kita harapkan prestasi atlet kita di berbagai cabang olahraga bisa menjadi yang terbaik untuk Sumatera Utara yang bermartabat,” pungkasnya.
(JW/RZD)