Yafurni Working Space (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Cara bekerja yang fleksibel tanpa harus ke kantor seperti yang ditawarkan coworking space, memaksa korporasi mengubah cara pandang bagaimana bekerja dengan merombak desain kantor lebih kekinian.
Kini, para pemain coworking space bermunculan di Indonesia. Tidak hanya dari ranah lokal, tapi juga mancanegara. Di Kota Medan, tren ini mulai muncul sekitar 2013 dan hingga sekarang sudah ada sekitar beberapa.
"Apalagi, sekarang banyak perusahaan yang tidak mewajibkan karyawannya untuk bekerja di kantor dan bisa di mana saja. Di Medan, perkembangan coworking space tidak sebesar seperti di Pulau Jawa," kata Founder Clapham, Chris Angkasa, Rabu (7/3).
Disebutkannya, coworking space menjadi salah satu pilihan tempat bagi desainer, arsitek, influencer atau pekerja produktif yang ingin kumpul bareng untuk bekerja. Lalu, komunitas industri akan terbentuk dan nilai komunitas penting bagi pekerja pemula atau orang yang berbisnis.
"Bisnis jalan atau tidak belum ada jawaban pasti, karena orang banyak bekerja dari kafe, rumah, dan lainnya. Pasar kita perusahaan atau pekerja dari luar, yang ditugaskan di sini namun belum memiliki kantor," sebutnya.
Store Manager Yafurni Working Space, Petra Ginting mengatakan, coworking space ini didesain untuk memberikan kemudahan dan fleksibilitas bagi para pekerja kreatif.
"Kita ingin menciptakan lingkungan kerja yang inspiratif dan fleksibel bagi para kreatif untuk bekerja, berkolaborasi, dan mengembangkan bisnis," ujarnya, di sela pembukaan Yafurni Working Space di Medan.
Diharapkan, Yafurni Working Space dapat membantu meningkatkan produktivitas dan kreativitas para pekerja kreatif di Medan. Juga dapat menjadi tempat yang dapat memfasilitasi pertumbuhan bisnis serta berkembangnya komunitas kreatif.
(REL/RZD)