Bamagnas Dorong BPJS Ketenagakerjaan Atasi Kemiskinan di Sumut (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Badan Musyawarah Antar Gereja Nasional (Bamagnas) Sumatera Utara (Sumut), Pdt Ruben Yonathan Silalahi, di Medan, Jumat (10/3) mengusulkan kepada pemerintah dalam mengatasi kemiskinan ekstrem, khususnya di Sumut sebaiknya melibatkan warga.
Warga dimaksud, lanjutnya, yang butuh penanganan tapi jangan diposisikan sebagai obyek. “Artinya, jika terus-menerus dibantu tanpa memberi pemahaman bagaimana untuk bangkit dan mandiri, akan sulit memecah kemiskinan tersebut. Bahkan, dapat dimanfaatkan pihak tak bertanggung jawab hingga menimbulkan seperti kekacauan sosial,” ujarnya.
“Bamagnas tahu benar, BPJS Ketenagakerjaan menjadi bagian solutif persoalan kemiskinan ekstrem tersebut. Hal itu terlihat kala masa pandemi Covid-19 di mana membantu pekerja formal dan informal. Ke depannya, saya pribadi berharap, jangan seperti itu lagi. Hanya memberi. Jangan memosisikan warga sebagai pasif. Tidak baik,” tegas Gembala Jemaat GBI Life Springs Berastagi itu didampingi sejumlah pengurus.
“Ajaran gereja pun demikian. Harus memberi kail. Jangan hanya ikan,” simpulnya.
Hadir dalam pertemuan tersebut diantaranya Henky Rhosidien - Kepala Kantor Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Sumbagut, Andi Widya Leksana, Kepala Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Tanjungmorawa, Awalul Rizal, Asisten Deputi Wilayah Bidang Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan Sumbagut, Lenny Donarita Sitompul, Account Representatif Khusus BPJS Ketenagakerjaan Tanjungmorawa dan Anugrah Imanta, Kepala Bidang Umum dan SDM BPJS Ketenagakerjaan Tanjungmorawa.
Pdt Ruben mengatakan, sesuai data Badan Pusat Statistik angka kemiskinan ekstrem di Sumut mengalami penurunan 0,07 poin yaitu dari 8,49 persen pada September 2021 menjadi 8,42 persen pada Maret 2022.
“Angka di tahun 2022 itu sama dengan 1,27 juta jiwa pada Maret 2022 atau berkurang sekitar 4,88 ribu jiwa dalam satu semester terakhir. Jumlah itu fluktuatif sebab kami di lapangan menemui warga-warga miskin yang tingkatnya semakin menurun. Termasuk rakyat di luar warga gereja, ya,” tambahnya.
Menurutnya, kemiskinan ekstrem itu semakin diperparah kondisi kesehatan warga. “Pemerintah sedang fokus menekan angka prevalensi stunting. Bamagnas Sumut ikut memberi solusi. Kami berharap dana atau alokasi bantuan yang ada di BPJS Ketenagakerjaan di daerah ini, semakin maksimal dan tepat guna,” tambahnya.
Gembala Jemaat GBI Mega Com Pdt Ester Hutagalung STh ‘terkejut’ dengan program BPJS Ketenagakerjaan yang memiliki ragam hal dalam maksud memberdayakan warga hingga untuk mandiri. “Saya agak malu, kok program BPJS Ketenagakerjaan tak maksimal diketahui warga. Bahkan program dari duniawi hingga ‘akhirat’ ada di sini, tapi belum banyak diketahui,” tambahnya.
Menindaklanjuti hal ini Kepala BPJamsostek Tanjungmorawa, Andi Widya Leksana, menyampaikan apresiasi dan harapan yang begitu mendalam kepada pihak Bamagnas untuk bersama sama dengan mereka mensosialisasikan program Jaminan Sosial ini.
“Jadi sebenarnya kalau kita berbicara tentang kemiskinan ekstrem sebenarnya sudah tertuang dalam INPRES 4 Tahun 2022 bahwa disampaikan dorongan perluasan cakupan kepesertaan program jaminan social ketenagakerjaan bagi masyarakat miskin ekstrem, dan artinya hal ini menjadi perhatian khusus bagi kami untuk fokus melindungi para pekerja rentan terhadap program ini, dan kami menyadari kami juga tidak mampu berjalan sendiri, atas dorongan dari Bamagnas ini kami berharap semakin banyak juga perpanjangan tangan kami untuk mensosialisasikan manfaat program Jaminan Sosial ini,” ungkapnya.
(JW/RZD)