Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setdaprov Sumatera Utara, Basarin Tanjung mewakili Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi pada Peringatan Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional 2023 di Kawasan Industri Medan (KIM) 4, Senin (20/3). (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Tingkat kecelakaan dan masalah kesehatan dalam dunia kerja penting untuk menjadi prioritas, bahkan dengan risiko kecelakaan sekecil apapun harus diantisipasi.
“Semua penyedia kerja atau perusahaan harus bisa menekan angka kecelakaan kerja,” ujar Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setdaprov Sumut Basarin Tanjung pada Peringatan Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional 2023 tingkat provinsi, di Kawasan Industri Medan (KIM) 4, Medan, Senin (20/3).
Pada upacara tersebut, Basarin juga membacakan amanat Menteri Ketenagakerjaan. Antara lain disampaikan, bahwa pembangunan ekosistem ketenagakerjaan yang unggul, tidak hanya didukung dengan regulasi saja. Namun tidak kalah penting, adalah meningkatkan pemahaman dan kesadaran kepada seluruh pihak dalam menerapkan norma ketenagakerjaan.
“Termasuk di antaranya membangun budaya K3 yang baik. Karena seringkali luput dalam benak kita, bahwa nikmat selamat dan atau penyakit akibat kerja, pada akhirnya menjadi wujud dari pekerjaan yang layak. Dimana ada tiga kondisi, yakni tersedia bagi semua orang pada usia produktif, semua pekerja terlindungi secara sosial, serta semua tersalurkan suara dan aspirasinya melalui sistem dialog sosial yang berharkat secara kemanusiaan,” sebut Basarin membacakan pidato menteri.
Sementara Kepala Dinas Ketenagakerjaan Sumut Abdul Haris Lubis mengatakan, bahwa acara peringatan ini sudah direncanakan sejak beberapa bulan lalu. Menghadirkan sekitar 3.500 tenaga kerja dari berbagai perusahaan.
“Kita mengundang orang sebanyak ini karena mengharapkan bahwa K3 ini harus diterapkan di semua perusahaan. Sehingga kesehatan dan keselamatan kerja bisa terjamin,” kata Harus.
Dari amanat menteri tersebut, Haris menilai bahwa sosialisasi penerapan K3 perlu terus dilakukan. Sehingga dapat menurunkan tingkat kecelakaan kerja. Baik untuk pekerjaan dengan risiko terbesar atau berbahaya, hingga risiko yang terkecil.
“Jadi sebenarnya, kita akan ke lingkungan kerja, karena itukan (pekerjaan dengan risiko kecil) masih sering abai. Misalnya, bisa saja suhu udara tempat bekerja itu bisa menimbulkan penyakit. Ini nanti kedepan harus menjadi catatan penting yang harus kita lakukan. Semua kita harus memahami, termasuk semua pekerja memahami tentang K3, supaya bersama melakukan itu,” pungkasnya.
Hadir dalam upacara tersebut, Direktur Kelembagaan K3 Kemenaker Heri Susanto, Deputi Direktur BPJS Ketenagakerjaan Sumbagut Henky Rhosidien, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Sumut Baharuddin Siagian serta sejumlah pejabat lainnya.
Acara juga dimeriahkan dengan simulasi penyelamatan pekerja yang mengalami masalah atau kecelakaan. Di akhiri dengan pembagian hadiah undian kepada para peserta upacara, dengan hadiah utam tiga unit sepeda gunung untuk tiga orang yang beruntung.
(ARI/CSP)