Berkat Kelapa Sawit, Indonesia Kuat Hadapi Resesi

Berkat Kelapa Sawit, Indonesia Kuat Hadapi Resesi
Dokumentasi. Pekerja mengangkut kelapa sawit hasil panen di Desa Pucok Lueng, Samatiga, Aceh Barat, Aceh, Sabtu (4/2/2023) (ANTARA FOTO/SYIFA YULINNAS)

Analisadaily.com, Jakarta - Melalui peran strategis komoditas kelapa sawit yang dimiliki, Indonesia dinilai menjadi salah satu negara yang paling siap menghadapi dampak resesi ekonomi, yang dibuktikan dengan kemampuan Indonesia dalam menangkap dampak negatif selama pandemi Covid-19.

Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Gulat ME Manurung mengatakan, secara umum Indonesia adalah salah satu negara yang paling siap dalam menghadapi dampak resesi. Terbukti selama pandemi, Indonesia menjadi negara yang paling cepat selesai, paling cepat bangkit dan berlari.

"Hal ini karena Indonesia didukung oleh sektor pertanian dan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah). Karena UMKM berada di level terbawah dan membuat Indonesia sangat kuat dalam menghadapi dampak resesi," kata Gulat, Selasa (21/3).

Dia menjelaskan, salah satu faktor yang menyebabkan Indonesia dinilai cukup kuat dalam menghadapi ancaman resesi adalah adanya dukungan dari sektor pertanian, dan yang paling dominan adalah komoditas kelapa sawit.

Gulat menegaskan, jika komoditas kelapa sawit selama ini telah menjadi penopang utama perekonomian Indonesia. Dari data Gapki (Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia), pemasukan negara dari industri kelapa sawit selama tahun 2022 hampir mencapai Rp 600 triliun.

"Selama ini belum pernah terjadi," katanya.

Dia menjelaskan, keberhasilan kelapa sawit Indonesia harus diakui tidak bisa dilepaskan dari lahirnya BPDPKS (Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit) yang dibentuk pada masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Lembaga ini bertugas untuk melakukan pungutan ekspor, mengelolanya dan menyalurkannya kembali. Pungutan ekspor ini bukan dana APBN.

"Inilah yang membuat sawit Indonesia semakin baik dan semakin kuat," katanya.

Gulat menambahkan, jika masa depan sawit Indonesia ada di tingkat petani kelapa sawit, sehingga kondisi ini harus dilihat sebagai peluang. BPDPKS adalah harapan, dan harapan terhadap masa depan kelapa sawit Indonesa.

"Kami berharap BPDPKS, setelah berjalannya program PSR, program peningkatan SDM dan beasiswa anak petani, harus berani hijrah dengan mendirikan pabrik kelapa sawit dan pabrik minyak merah," tegasnya.

(TRY/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi