Mengenal Investasi di Dunia Digital

Mengenal Investasi di Dunia Digital
Webinar “Ngobrol Bareng Legislator: Mengenal Investasi di Dunia Digital, Rabu (29/3) (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Jakarta - Teknologi yang semakin pesat terutama dalam dunia digital menghasilkan berbagai kemudahan yang ada. Terutama dengan adanya media digital sekarang ini memudahkan setiap orang untuk berinvestasi.

Anggota Komisi I DPR RI, A Helmy Faishal Zaini menyampaikan bahwa memasuki era revolusi 4.0 di dalam kehidupan kita sekarang ini tidak terlepas dari dunia digital. Salah satu faktor penting adalah bagaimana kita memanfaatkan sekaligus memahami lika-liku dinamika yang ada.

Bagaimana kita menggunakan media digital secara efektif terutama dalam membangun ekonomi. Salah satunya adalah bagaimana kita harus memahami tentang berinvestasi di dalam sebuah teknologi yang ada.

“Dengan masifnya investasi-investasi bodong atau penipuan yang marak di media digital, tidak hanya kecerdasan saja tetapi diperlukan pemahaman serta pengetahuan. Maka dari itu, dengan diadakannya webinar ini nantinya kita tidak terjebak dengan penipuan yang ada. Sehingga, kita menggunakan peran penting dalam berinvestasi digital sekarang ini dengan maksimal,” kata Helmy, dalam webinar “Ngobrol Bareng Legislator: Mengenal Investasi di Dunia Digital, Rabu (29/3).

Helmy juga menambahkan bahwa penyedia patform di dalam investasi tidak harus selalu dengan sesuatu yang besar tetapi dengan sesuatu yang kecil.

Selanjutnya, BPP HIPKA Bidang Industri Jasa Keuangan, Denisriyatul Hayati, menjelaskan bahwa ada 3 aspek dalam membangun budaya digital yaitu partisipasi bagaimana masyarakat memberikan kontribusi untuk tujuan bersama, kemudian bagaimana masyarakat memperbaiki budaya lama menjadi budaya baru yang lebih bermanfaat, dan memanfaatkan hal-hal sebelumnya untuk membentuk hal baru. Salah satunya dengan Investasi digital. Investasi digital yang saat ini diandalkan oleh banyak orang, terutama kaum muda untuk meraih profit serta menjadikan kegiatan berinvestasi jadi lebih mudah dengan berbagai kelebihan yang ada.

“investasi digital menjadi pilihan untuk berinvestasi dengan mudah bagi siapa saja terutama kaum muda. Kemudahan serta kelebihan yang ditawarkannya yaitu Investasi digital pendaftarannya gratis, waktu pelaksanaannya fleksibel yakni kapanpun dan dimanapun, syarat menanamkan modal termasuk kecil, tampilan aplikasi sederhana dan mudah dipahami, serta mudah untuk dipantau dan transparan,” sebut Denisriyatul.

Cento Ventures mencatat, nilai investasi digital di Asia Tenggara mencapai US$ 8,2 miliar (Rp 119,8 triliun) sepanjang 2020. Nilai investasi itu berasal dari 645 kesepakatan yang sekitar 70 persen berasal dari Indonesia.

Menutup tahun 2020, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat ada lonjakan jumlah investor pasar modal Indonesia di tengah pandemi Covid-19. Investor saham, reksa dana, maupun obligasi mencapai 3.871.248, naik hingga 56 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2019 yang hanya sebesar 2.484.354.

Denisriyatul juga menambahkan bahwa survei yang diselenggarakan oleh Luno, perusahaan global di bidang pertukaran aset kripto, menemukan bahwa sekitar 69% dari kaum milenial Indonesia tidak memiliki strategi investasi. Alhasil, kaum milenial Indonesia masih sibuk menabung daripada menggunakan uang yang mereka miliki untuk investasi. Sementara itu, 44 persen milenial berinvestasi sekali setiap satu atau 2 tahun, dan bahkan 20 persen dari mereka tidak berinvestasi.

“Berhati-hatilah dalam memilih investasi digital. Jangan mudah tergiur dengan keuntungan yang besar,” pesan Denisriyatul di akhir acara.

Ketua Harian Asosiasi Regtech dan Legaltech (IRLA), Aida Rezalina menyatakan investasi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan keuntungan dengan menanamkan modal atau bertransaksi pada suatu instrumen. Salah satunya dengan berinvestasi di media digital.

Terdapat berbagai macam bentuk investasi yaitu P2P lending merupakan investasi dalam bentuk pendanaan yang umumnya diberikan kepada pelaku UMKM yang mengajukan pinjaman modal usaha dengan model pembagian keuntungan profit sharing, Obligasi merupakan surat utang yang dapat dibeli dan pembelinya akan mendapatkan keuntungan berupa bunga, investasi emas, saham, serta reksa dana yang merupakan jenis investasi yang memungkinkan untuk menanamkan modal di pasar modal dengan dana kecil.

“Selain terdapat kelebihan dalam investasi digital ada juga kekurangan dalam berinvestasi yakni rentan terjadinya penipuan, terkadang aplikasi dan sistem mengalami error, dan membutuhkan waktu untuk mencairkan hasil investasi,” sebut Aida.

Aida juga mengatakan bahwa anak muda sekarang ini banyak berinvestasi melalui digital. Ada beberapa alasan mengapa mereka tertarik memilih atau memakai investasi digital yakni adalah mudah dijual kembali/buyback, merasa aman, keuntungannya besar, perkembangan nilainya cepat, dan dilindungi OJK.

Hal-hal yang harus diwaspadai pada Investasi Digital adalah memilih investasi online yang tepat, memahami tingkatrisiko investasi online, menilai kredibilitas broker, memahami skema investasi online, dan melakukan diversifikasi investasi online.

Aida juga menambahkan, “Dalam menggunakan investasi digital agar aman ada beberapa hal yang perlu diperhatikan Pilih aplikasi yang legal dan dipantau langsung oleh OJK. Untuk memeriksa apa saja aplikasi yang dipantau oleh OJK, Anda bisa mengakses situs OJK di sini. Jangan berikan data-data penting (KTP, password, OTP, dll) kepada orang lain. Ganti PIN dan kata sandi secara berkala. Memahami rencana investasi online. Memilih jenis investasi online yang tepat sesuai kebutuhan. Memahami risiko investasi online.”

Aida juga berpesan dalam akhir webinar jangan takut tergilas. Pahami serta coba apa yang kita mau. Tetapi tetap hati-hati karena risiko pasti tetap ada.

(REL/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi