"Saat saya dengar bahwa pelaksanaan piala dunia itu mau dipindahkan ke negara lain, saya sebagai orang tua dengarnya sangat-sangat kecewa," kata Tomy, Kamis (30/3).

Menurut Tomy, sebelum pengumuman resmi disampaikan oleh FIFA tentang pembatalan tersebut, anak keduanya bernama Arkhan Fikri menelepon dan mengatakan bahwa dia bersama Timnas tidak dapat bertanding.

"Anak kita juga langsung telfon, ayah sepertinya Piala dlDunia di Indonesia batal dilaksanakan, mendegarkan hal tersebut kita selaku orang tua merasa sedih kali," ujar Tomy.

Tomy merasa usaha anaknya yang jauh-jauh dari Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) pupus untuk dapat bertanding mengharumkan nama negaranya. Padahal, Arkhan sudah bertahun-tahun berlatih untuk dapat bertanding di Piala Dunia U-20.

"Dia itu sudah cukup lama berlatih, dan harapan dia itu memang ingin jadi pemain bola profesional bisa terwujud lagi dengan adanya Piala Dunia U-20 ini. Jadi dengan adanya keputusan FIFA, kami cukup kecewa lah," sebutnya.

Dia juga khwatir jika karier sepak bola Arkhan yang dirintis mulai sejak dari bawah tidak dapat berkembang.

"Arkhan sudah menelfon dan bilang dia sangat kecewa, kita juga lagi menunggu apakah ini hanya pembatalan Piala Dunia atau FIFA akan juga menjatuhkan hukuman. Jika sampai begitu saya khawatir masa depan Arkhan di sepak bola tidak dapat berkembang," tutupnya.

(BAH/RZD)