Gubsu Edy Rahmayadi menjelaskan rencana pembangunan Sport Center di lahan seluas 300 hektare di Desa Sena, Kabupaten Deliserdang kepada Tokoh Olahraga Nasional Master Supandi Kusuma, Pangdam I/BB Mayjen TNI A Daniel Chardin dan lainnya, Jumat (31/3/2023). (Analisadaily/Qodrat Al-qadri)
Analisadaily.com, Deliserdang - PEMBANGUNAN Sport Center yang digroundbreaking Agustus 2019 lalu kini mulai menggeliat. Peletakan batu pertama venue Stadion Madya Atletik dan Martial Arts Arena yang dilakukan Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi, Jumat (31/3/2023) pagi menjadi satu titik terang. Hal ini memunculkan optimisme bahwa lahan 300 hektare yang terletak di Desa Sena, Kabupaten Deliserdang tersebut memang dibangun sarana olahraga berkelas nasional dan internasional.
Dalam paparannya di hadapan Pangdam I/BB Mayjen TNI A Daniel Chardin, Wakil Ketua DPRD Sumut Rahmansyah Sibarani, Tokoh Olahraga Nasional Master Supandi Kusuma, Anggota DPD RI Dedi Iskandar Batubara, Bupati Deliserdang Ashari Tambunan, pengurus KONI Pusat, perwakilan Kapoldasu, Kejatisu, para atlet, pengurus persatuan olahraga, tokoh pemuda, tokoh agama dan lainnya, Edy secara gamblang mengakui bahwa proses pembangunan Sport Center tidaklah mudah.
Edy mengisahkan, beberapa investor yang sebelumnya berkomitmen untuk membangun arena Sport Center tiba-tiba meninggalkannya. Sport Center dalam benak Edy sendiri bukan hanya sekadar sebagai sarana olahraga, namun juga akan digunakan sebagai tempat rekreasi keluarga. “Karenanya di lahan 300 hektare ini juga akan dibangun water boom dan kawasan komersialisasi sebagai pusat bisnis,” ujarnya.
Pun begitu, Edy tak menyerah. Ia kemudian menggunakan dana APBD untuk membangun sebagian venue yang juga akan dijadikan lokasi perlehatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 dengan Aceh-Sumut menjadi tuan rumah bersama. Pembangunan Stadion Madya Atletik akan berdiri di atas lahan 38 hektare, terdiri dari dua lapangan. Lapangan pemanasan dan lapangan pertandingan dengan kapasitas 2.500 penonton.
Sementara Martial Arts Arena dibangun pada lahan 54 hektare dengan 1.000 kapasitas penonton. Venue ini akan digunakan untuk empat pertandingan cabang olahraga; taekwondo, karate, wushu dan jujitsu. Dua venue tersebut dibangun oleh kontraktor PT PP Urban dan PP Construction & Investment.
Vice President Divisi Operasi Gedung PT PP (Persero) Andek Prabowo menegaskan pihaknya akan bekerja maksimal menyelesaikan pembangunan Stadion Madya Atletik dan Martial Arts Arena sesuai tenggat waktu. “Masa pengerjaan kami 286 hari kalender atau tepatnya 31 Desember 2023, tapi kami upayakan sebelum Natal sudah selesai,” janjinya.
Kepala Dinas Kepemudaan dan Keolahragaan (Kadispora) Baharuddin Siagian menerangkan, dana pembangunan dua venue itu diambil dari APBD sebesar Rp300 miliar dan dipastikan berstandar nasional serta internasional. Selain dua venue itu, juga akan dibangun arena untuk pertandingan bulutangkis dan voli indoor.
“Sementara pemerintah pusat akan menyumbang stadion utama sepakbola yang menjadi landmark sport center,” ujar Baharuddin. Mengenai kepastian pembangunan stadion sepakbola yang digadang-gadang berkapasitas 35.000 penonton ini, ia belum bisa mengurai lebih jauh sebab kewenangannya berada di pusat.
Kendati demikian, Gubernur Edy Rahmayadi sudah menimang-nimang nama stadion sepakbola tersebut. “Saya sudah doakan dalam salat saya, nama stadion sepakbola kita nanti adalah Marah Halim Harahap. Untuk sementara itu dulu namanya,” ujar Edy.
Sejatinya Edy Rahmayadi menginginkan stadion sepakbola berkapasitas 75.000 penonton. Namun, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI menyanggupi hanya 25.000. Akhirnya Edy meminta space stadion diperlebar agar bisa dibangun 1.000 penonton lagi. “Penduduk Sumut ini jumlahnya 16 jutaan, jadi saya akan tambah 1.000 lagi jadi total kapasitas penonton Stadion Utama Marah Halim Harahap 35.000 penonton,”tegasnya.
Kini mimpi besar sang jenderal bintang tiga bergelar Datuk Laksamana Naradiraja mulai mendekati nyata. Kendati jabatannya akan berakhir pada September 2023, Edy Rahmyadi berharap realisasi pembangunan Sport Center dapat terus dilanjutkan, agar Sumatera Utara dapat bermartabat.
Penulis: Bambang Riyanto
Editor: Bambang Riyanto