Aksi Cipayung Plus di depan Balaikota Medan, Jumat (31/3/2023). (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Kelompok yang mengatasnamakan Cipayung Plus Sumatera Utara (Sumut) melakukan aksi damai di depan Kantor Walikota Medan, Jumat (31/3/2023). Dalam orasinya, Koordinator Aksi Wira Putra menilai masa kepemimpinan Bobby Nasution yang telah dua tahun lebih berjalan belum maksimal.
Bahkan kelompok yang terdiri dari PMII, PMKRI, KAMMI dan IMM ini menilai Bobby Nasution gagal menjadi Walikota Medan dan lebih baik mundur dari jabatannya.
Wira yang juga Ketua Umum Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Sumatera Utara ini menilai janji-janji kampanye yang pernah dilontarkan menantu Presiden Joko Widodo itu tidak terealisasi.
“Lima program prioritas yang digaungkan Walikota Medan tidak menjadikan pendidikan sebagai salah satu persolan prioritas yang harus diselesaikan,” ujarnya.
Fakta itu terlihat dari masih maraknya anak-anak terlantar di jalan Kota Medan, pedagang asongan juga kian menjamur dan maraknya aksi tawuran serta pengguna narkoba kalangan anak muda Medan.
Cipayung Plus menilai, program kerja Bobby Nasution tidak menyentuh kepada aspek pendidikan anak-anak, sehingga anak muda Medan kerap berprilaku menyimpang.
Selain itu, Bobby juga dinilai gagal dalam membenahi persoalan infrastruktur. Tidak peka terhadap keluhan masyarakat, khususnya masyarakat Medan Johor yang mengeluhkan pembangunan median jalan.
“Pembangunan median jalan sangat tidak ramah disabalitas dan menurunkan omzet UMKM di daerah tersebut,” tegasnya.
Terkait median jalan di Medan Johor, sebelumnya DPRD Medan melalui rekomendasi dalam Rapat Dengar Pendapat (RPD) juga telah menginstruksikan agar Pemko Medan melalui Dinas Perhubungan membuka sebagian median jalan untuk memudahkan masyarakat beribadah ke masjid.
Pada rekomendasi itu juga diharapkan Pemko Medan membongkar median jalan dan menggantinya dengan memperbanyak zebra cross.
Hal lain yang menjadi perhatian Cipayung Plus yang terdiri dari PMII, PMKRI, KAMMI dan IMM ini adalah pembangunan drainase yang terbengkalai.
“Seperti di Medan Denai, Kelurahan Binjai. Lampu kota juga terlihat rapuh dan sudah berkarat di beberapa tempat padahal belum serah terima pengerjaan,” ujarnya.
Cipayung Plus juga melihat kemacetan di Kota Medan kian menggurita. Karena aneka persoalan itu maka Cipayung Plus meminta kepada Bobby Nasution mengevaluasi OPD yang tidak becus, dan meminta Bobby menepati janji kampanyenya.
“Jika Pak Wali tak mampu mengevaluasi dan menepati janji kampanyenya, maka kami mendesak Bobby Nasution untuk mundur dari jabatannya,” tegasnya.
Hingga berakhir aksi, Walikota Medan Bobby Nasution tidak kunjung menjumpai kelompok Cipayung Plus.
(BR)