Memajukan Pariwisata Melalui Media Digital

Memajukan Pariwisata Melalui Media Digital
Webinar dengan tema “Ngobrol Bareng Legislator: Memajukan Pariwisata Melalui Media Digital” (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Jakarta – Indonesia merupakan negara yang dikenal dengan banyaknya pulau-pulau yang ada, yakni dari Sabang sampai Merauke. Ditambah dengan perkembangan teknologi yang sudah memasuki era revolusi 4.0 tersebut diharapkan masyarakat dapat memanfaatkan media digital untuk meningkatkan pariwisata di Indonesia.

Anggota DPR RI, A Helmy Faishal Zaini menyampaikan, Indonesia memiliki banyak potensi pariwisata yang sangat besar. Banyaknya gunung serta keindahan alam lainnya, adat istiadat yang khas, masyarakat yang ramah, serta banyaknya kuliner-kuliner yang khas. Akan tetapi, pada kenyataannya wisatawan yang dating berkunjung masih belum sepadan dengan potensi yang dimiliki.

“Dengan kemajuan teknologi terutama dalam media digital, yakni platform-platform media sosial yang ada, bisa menjadi sarana yang paling mudah dan memungkinkan untuk mengenalkan sekaligus mempromosikan wisata yang ada di Indonesia supaya maju dan meningkat. Jika hal tersebut dapat terealisasikan dengan baik, maka dapat meningkatkan perekonomian yang ada,” kata Helmy, dalam webinar dengan tema “Ngobrol Bareng Legislator: Memajukan Pariwisata Melalui Media Digital”, Jumat (31/3).

Dalam akhir sambutannya, Helmy juga memberi pesan agar masyarakat dapat memanfaatkan semaksimal mungkin teknologi yang ada terutama melalui media sosial untuk memajukan potensi pariwisata di Indonesia.

Ketua Divisi Advokasi, Sosialisasi dan Edukasi Komisi Informasi Provinci NTB, Suaeb Qury menjelaskan, perkembangan teknologi telah mengubah secara keseluruhan industri pariwisata melalui media digital. Di mana media digital telah berkontribusi mempromosikan tujuan atau objek wisata serta media digital juga dinilai empat kali lebih efektif daripada media konvensional.

Dengan berkembangnya media digital sekarang ini, memunculkan beberapa tren wisata di media sosial yaitu 40 persen masyarakat lebih memilih tempat wisata berdasarkan instagrammabillity, 86 persen masyarakat tertarik pada lokasi wisata setelah melihat konten pengguna, 50 persen terinspirasi dari konten wisata unggahan keluarga dan teman, 60 persen mengutamakan keaslian konten buatan pengguna, 38 persen tidak memiliki akomodasi berdasarkan iklan influencer, 89 persen antusias mengunggah foto/video perjalanan positif.

Suaeb juga mengatakan, “Adanya pergeseran gaya hidup masyarakat setelah menggunakan ponsel pintar dapat menjadi terobosan mendongkrak media digital sebagai media promosi pariwisata. Perilaku wisatawan sekarang ini tidak lagi datang ke agen-agen travel atau penyedia layanan paket pariwisata, karena semua kebutuhan travelling dapat diperoleh dengan mudah secara digital.”

“Saat ini juga semakin banyak pengguna aplikasi layanan reservasi tiket dan hotel tanpa harus datang ke kantor agen untuk bertransaksi manual. Sehingga, dengan menggunakan media digital bisa menjadi terobosan baru dalam mengubah gaya pemasaran secara konvensional menjadi lebih modern mengenai pariwisata di Indonesia.Tidak hanya lebih efektif, media digital merupakan media pemasaran yang dapat menghemat anggaran dana operasional. Tidak lagi dengan mencetak brosur-brosur yang dapat menyebabkan pemborosan. Promosi secara online sehingga menyentuh semua lapisan masyarakat,” sambungnya.

Agar pariwisata di Indonesia maju dan meningkat, adanya media digital harus terus dioptimalkan untuk menunjang strategi pemasaran pariwisata. Sehingga, media digital dapat membantu meningkatkan pendapatan sektor pariwisata, terutama untuk pendapatan daerah sendiri. Serta daerah-daerah pelosok yang memiliki potensi pariwisata tersembunyi bisa lebih mandiri dan lebih dikenal oleh wisatawan lokal maupun mancanegara.

“Dengan begitu pariwisata kita bisa maju mengglobal dan pendapatan daerah bisa meningkat serta nama pariwisata daerah dapat dikenal luas,” sebutnya.

Ketua Pemuda Sadar Wisata Lombok, Akhmad Khotib menyatakan, perkembangan teknologi informasi telah memberikan banyak perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya adalah bidang pariwisata. Dengan adanya kemudahan bertukar informasi melalui sosial media, masyarakat menjadi lebih senang menggunakannya daripada menggunakan surat kabar maupun televisi untuk mencari informasi. Peran media sosial sangat berpengaruh terhadap perkembangan pemasaran pariwisata untuk saat ini maupun di masa depan.

“Dengan adanya media sosial terdapat tren yang terjadi saat ini yaitu masyarakat lebih memilih media sosial untuk mencari tahu tentang destinasi wisata yang hendak mereka kunjungi. Melalui informasi yang disediakan di media sosial, calon wisatawan dapat mengetahui berbagai informasi seperti lokasi, penginapan, harga tiket masuk, dan lain-lain. Sehingga, hampir di setiap aplikasi media sosial terdapat fitur share yang memudahkan para penggunanya untuk berbagi tentang sesuatu yang menarik kepada pengguna lainnya,” kata Khotib.

“Banyak orang yang ingin bepergian namun tidak memiliki tujuan, ada pula orang yang awalnya tidak tertarik pergi ke suatu tempat, setelah melihat sebuah postingan di media sosial ia menjadi tertarik untuk mengunjungi sebuah destinasi wisata,” sambungnya.

Dalam hal tersebut, baik pemerintah daerah (Dinas Pariwisata setempat) dan masyarakat dapat menjadi agen promosi pariwisata. Di mana dinas pariwisata berperan dalam promosi yang terencana, sedangkan masyarakat dapat berpartisipasi dalam penyebaran informasi secara lebih bebas, misalnya salah satunya membuat konten baik foto atau video dengan menggunakan tagar serta menandai tempat wisata yang dikunjungi.

(REL/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi