Massa Pemuda Bela Keadilan saat aksi di Kantor Kejari Tapsel (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Tapsel - Aliansi Pemuda Bela Keadilan (APBK) mendesak Kejaksaan Negeri Tapanuli Selatan (Tapsel) berlaku adil dan jangan pilih kasih dalam menangani perkara.
Desakan itu disampaikan Galung, Koordinator Pemuda Bela Keadilan, terkait adanya ketidak adilan dalam penanganan perkara di Kejaksaan Negeri Tapsel.
"Kita minta Ibu Kajari tegas, jangan pilih kasih untuk mengusut tuntas dugaan adanya banyak oknum yang terlibat dalam kasus korupsi dana hibah KONI Tapsel," tegas Galung, Selasa (11/4).
Galung menjelaskan sejumlah kasus korupsi yang tengah ditangani Kejari Tapsel, diantaranya kasus korupsi dana hibah KONI Tapsel terkesan tidak serius dalam penanganannya, bahkan dugaan kuat ada oknum yang dikorbankan dan ada yang diselamatkan.
"Kami meminta Kejari Tapsel untuk percaya diri dalam menangani kasus KONI ini, jangan sampai ada yang dikorbankan, ataupun takut terhadap kekuatan politik di belakangnya," ujar Galung.
Sebelumnya, tambah Galung, Aliansi Bela Keadilan telah melakukan aksi ke Kantor Kejari Tapsel. Di antara tuntutannya, meminta Kejari Tapsel, dalam melakukan penyelidikan kasus KONI Tapsel tidak tebang pilih.
Mendesak Kejari Tapsel segera menetapkan Ketua Harian KONI Tapsel, Bendahara, dan Sekretaris, serta pihak-pihak yang terlibat lainnya sebagai tersangka.
Selain itu, Kejari Tapsel diiminta menuntaskan penyidikan dana hibah yang diperuntukkan lembaga lainnya di Tapsel, dan bila diperlukan meminta Kejaksaan Tinggi Sumut turun tangan.
Selanjutnya, meminta Kejari Tapsel tidak ragu dan tidak takut berhadapan dengan kekuatan politik serta kekuatan apapun dalam upaya penegakan hukum yang berlandaskan keadilan dan supermasi hukum.
"Yang terpenting lagi, meminta Kejari Tapsel tidak menjadi alat politik dari pihak manapun juga, sehingga tetap tegar dan kuat dalam menindak penyimpangan, dan dugaan korupsi yang terjadi di Kabupaten Tapanuli Selatan," tandas Galung, sembari menambahkan, tujuan mereka karena cinta kepada daerah Tapanuli Selatan, jangan sampai korupsi makin marak.
(ATS/RZD)