Gubernur Sumut Edy Rahmayadi membayarkan zakat kepada Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Sumut serta pendistribusian zakat triwulan I Tahun 2023 oleh Baznas Sumut di Aula Tengku Rizal Nurdin Jalan Jenderal Sudirman Nomor 41 Medan, Kamis (13/4). (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Zakat Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Provinsi Sumatera Utara meningkat signifikan tahun 2022. Total zakat yang berhasil terkumpul dari ASN Pemprov Sumut sekitar Rp 6,8 miliar
Salah satu yang mendorong pemberian zakat ini adalah Gubernur Sumut Edy Rahmayadi. Gubernur ke-18 Sumut ini memberikan perhatian besar untuk pembayaran zakat di lingkup kerjanya.
“Pak Gubernur sangat concern pada zakat, sehingga ASN Pemprov tahun lalu peningkatannya signifikan, sekitar Rp6,8 miliar, kemudian Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Bank Sumut Rp13,38 miliar dan Pam Tirtanadi ketiga,” kata Kepala Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Sumut Mohammad Hatta, saat acara penyerahan zakat triwulan I 2023 di Aula Tengku Rizal Nurdin, Jalan Sudirman Nomor 41, Medan, Kamis (13/4).
Dia juga menjelaskan, pihaknya menargetkan tahun depan mengumpulkan Rp2,1 triliun zakat. Tanda-tanda peningkatan penerimaan zakat di Baznas, menurutnya sudah terlihat di awal tahun ini.
“Bersama Pak Gubernur kita targetkan Rp2,1 triliun dan di awal tahun ini peningkatannya signifikan 28% untuk triwulan I, mungkin karena Ramadan, tetapi kita harus terus seperti ini,” kata Mohammad Hatta.
Edy mengatakan, potensi zakat Sumut mencapai Rp 8,1 triliun, namun saat ini masih di angka Rp22 miliar tahun lalu. Sebelumnya, malah zakat Sumut hanya berada di angka Rp3 miliar dan terus berangsur naik saat Edy Rahmayadi menjabat.
“Pertama saya jadi Gubernur hanya Rp 3 M, naik terus sampai sekarang, tetapi masih jauh dari Rp8 triliun, di mana semua muzaki Sumut?” kata Edy Rahmayadi.
Zakat ini, menurut Edy Rahmayadi harusnya bisa membantu perputaran uang di Provinsi Sumut, apalagi pascapandemi Covid-19. Dalam satu bulan perputaran uang di Sumut seharusnya Rp2,2 triliun, tetapi saat ini hanya mencapai Rp1,1 triliun.
“Banyak sekali selisihnya, makanya rakyat kita masih banyak yang kesulitan, dari zakat inilah harusnya kita bisa membantu defisitnya, tetapi saat ini belum bisa,” kata Edy.
Pada kesempatan itu, Edy juga menyerahkan secara simbolis penyaluran zakat yang didapat dari di lingkup Pemprov Sumut kepada mustahik. Edy Rahmayadi juga menyerahkan zakat mal nya untuk triwulan II kepada Baznas, diikuti Kepala OPD Pemprov Sumut.
(JW/CSP)