KM Sinabung saat berlabuh di Pelabuhan Manokwari, Papua Barat (ANTARA/Fransiskus Salu Weking)
Analisadaily.com, Jakarta - Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menugaskan kepada PT Pelni (Persero) untuk mengoperasikan Kapal Motor (KM) Sinabung sebagai akomodasi terapung mendukung penyelenggaraan KTT ke-42 ASEAN di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Direktur Jenderal Perhubungan Laut Arif Toha dalam keterangannya di Jakarta, Selasa mengatakan KM Sinabung rencananya akan sandar di Dermaga Waterfront Labuan Bajo pada 7 sampai dengan 12 Mei 2023 dan akan diprioritaskan untuk menampung tamu asing yang terdiri dari wartawan/media asing yang tidak mendapatkan akomodasi di Labuan Bajo.
"Kapal Sinabung memiliki panjang 150 meter dan kapasitas untuk menampung kurang lebih 2.000 pax. Kapal ini akan disandarkan bersebelahan dengan kapal KRI (Kapal Perang Republik Indonesia) yang difungsikan sebagai RS terapung/emergency di Dermaga Waterfront Labuan Bajo," kata Arif, dilansir dari Antara, Selasa (2/5).
Untuk memastikan pelayanan, Ditjen Perhubungan Laut terus mempersiapkan, baik dari sisi keselamatan, keamanan pelayaran, kenyamanan maupun ketersediaan fasilitas pelabuhan.
Dirjen Arif juga telah menginstruksikan Kepala Kantor KSOP Kelas III Labuan Bajo untuk mempersiapkan sarana dan prasarana pelabuhan, diantaranya fasilitas pelabuhan, dermaga sandar, dan gedung terminal penumpang untuk dijadikan sebagai command centre.
"Selain itu, kami juga menyediakan area khusus di Terminal Waterfront untuk dijadikan tempat pameran UMKM yang dapat menampung total 45 booth baik secara indoor maupun outdoor," ujar Arif.
Adapun terkait kelancaran dan keamanan pelayaran, Arif menuturkan Ditjen Perhubungan Laut telah mengatur mekanisme alur keluar masuk Pelabuhan Labuan Bajo.
"Pada area kolam putar dan kolam bandar, kami akan melakukan penertiban terhadap kapal-kapal yang labuh jangkar dan mooring di area sekitar Pelabuhan Labuan Bajo," tuturnya.
Sedangkan untuk memastikan kelancaran keluar masuk kapal di Pelabuhan Labuan Bajo pada masa penyelenggaraan KTT ASEAN, ia menyatakan Ditjen Perhubungan Laut juga terus berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan, baik dengan kementerian/lembaga terkait dan juga dengan operator sarana dan prasarana transportasi.
"Antara lain kami berkoordinasi dengan PT Pelindo untuk menerjunkan kapal tugboat guna menjamin keamanan proses sandar kapal di pelabuhan, mengingat akan ada kapal-kapal milik TNI AL yang juga akan masuk/sandar ke Pelabuhan Labuan Bajo," katanya.
Selain menugaskan KM Sinabung, kata Arif, Ditjen Perhubungan Laut melalui KSOP Labuan Bajo juga telah mengatur penempatan sepuluh kapal pinisi terbaik sebagai background meeting di perairan depan Hotel Meruorah yang akan digunakan untuk kegiatan meeting, incentive convention, and exhibition (MICE) serta lokasi akomodasi bagi para delegasi.
"Penempatan kapal pinisi sebagai background ini merupakan salah satu upaya kita untuk memperkenalkan dan mempromosikan pariwisata Labuan Bajo kepada tamu-tamu asing sehingga dapat menjadi alternatif wisata lain di Indonesia selain Bali," ujar Arif.
Sementara untuk mendukung keamanan di sisi transportasi laut, Arif menyampaikan Ditjen Perhubungan Laut akan menerjunkan kapal patroli KPLP, KN Chundamani P.116 milik Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PLP) Kelas II Tanjung Perak untuk melakukan patroli di sekitar perairan Labuan Bajo.
"Kami juga menyiagakan personel Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) untuk turut menjaga dan mengamankan rangkaian acara KTT ke-42 ASEAN ini," ujar Arif.
(RZD)