Operasi katarak (Analisadaily/Davit H Purba)
Analisadaily.com, Balige - Masyarakat Toba kini dapatkan operasi katarak dengan metode fakoemulsifikasi. Operasi fakoemulsifikasi menurut Dirut RSUD Porsea dr Tommy Siahaan, dan metode ini membuat pasien lebih nyaman serta prosesnya lebih cepat.
Sejak Selasa (9/5), sebagai rumah sakit pelopor operasi katarak telah resmi memeriksa pasien yang alami katarak. "Ini merupakan layanan baru kami sekaligus layanan andalan kami dengan metode fakoemulsifikasi," ujarnya.
Selanjutnya, ia menguraikan kelebihan dari proses operasi katarak. "Ini merupakan teknologi dalam kedokteran, khususnya bidang mata. Teknologi ini lebih baik dari sebelumnya. Karena, pertama, sayatannya lebih kecil dan prosesnya cepat tanpa jahitan serta pemulihannya lebih cepat juga," ujarnya.
"Kedua, dapat dilakukan pada semua tingkatan katarak. Mengurangi rasa nyeri dan mengurangi ketidaknyamanan setelah operasi," lanjut.
Setelah operasi, pasien tersebut langsung dapat pulang. Pihaknya telah lakukan koordinasi dengan BPJS Kesehatan soal kuota per bulan.
"Kita sudah lakukan koordinasi dengan pihak BPJS Kesehatan bahwa kuota kita masih 15 orang per bulan. Kalau ingin operasi katarak, dapat menggunakan kartu BPJS," tambahnya.
Pihaknya akan tetap melakukan metode baru ini dengan sepenuh hati, karena angka pasien katarak sebesar 3 persen dari jumlah penduduk di Toba. Ia juga berharap, masyarakat Toba tak lagi harus ke daerah lain untuk operasi katarak.
"Maka kita mohon juga ke depan agar BPJS Kesehatan dapat menambah kuotanya. Kita berharap agar masyarakat jangan lagi operasi katarak ke Pematangsiantar maupun ke Medan," sambungnya.
"Tadi kita komunikasi dengan masyarakat bahwa dengan adanya layanan baru ini, mereka dapat terlayani. Khususnya bagi lansia kita yang rentan idap katarak," pungkasnya.
(VIT/RZD)