Joe Biden Kunjungi Papua Nugini Setelah KTT G7 di Hiroshima

Joe Biden Kunjungi Papua Nugini Setelah KTT G7 di Hiroshima
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden (AFP/Brendan Smialowski)

Analisadaily.com, Washington - Joe Biden akan mengunjungi Papua Nugini pada Mei, perjalanan pertama yang "bersejarah" bagi presiden Amerika Serikat yang sedang menjabat, saat Washington bersaing dengan Beijing untuk mendapatkan pengaruh di wilayah tersebut.

Biden juga akan bertemu dengan para pemimpin Kepulauan Pasifik saat dia berupaya memperdalam kerja sama dalam berbagai masalah "seperti memerangi perubahan iklim, melindungi sumber daya maritim.

"Dan memajukan pertumbuhan ekonomi yang tangguh dan inklusif," kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan dilansir dari AFP dan Channel News Asia, Rabu (10/5).

Perjalanan itu akan dilakukan saat Biden melakukan perjalanan dari KTT G7 di Hiroshima, Jepang ke KTT Quad Leaders di Sydney, Australia akhir bulan ini.

Pasifik Selatan dipandang sebagai wilayah diplomatik yang relatif terpencil setelah Perang Dunia II, tetapi menjadi arena yang semakin penting bagi berbagai kekuatan untuk bersaing demi pengaruh komersial, politik, dan militer dan dapat terbukti penting dalam setiap kemungkinan kebakaran militer atas Taiwan.

Bulan lalu, Menteri Luar Negeri Papua Nugini, Justin Tkatchenko, mengatakan pada konferensi pers bahwa Biden akan menghadiri pembicaraan bilateral dengan tuan rumahnya dan juga mengadakan pertemuan dengan 18 pemimpin Kepulauan Pasifik.

Forum Pulau Pasifik adalah blok regional yang sebagian besar terdiri dari negara-negara kecil yang tersebar di lautan luas.

Perdana menteri Australia dan Selandia Baru juga akan hadir.

Bulan lalu, utusan khusus AS, Joseph Yun mengatakan bahwa Amerika Serikat sedang "mengejar ketinggalan" setelah bertahun-tahun relatif diabaikan di mana pengaruh China melonjak melintasi Pasifik Selatan.

“Mari kita hadapi itu, ini adalah persaingan strategis antara China dan kita,” katanya kepada Institut Hudson.

"Apakah kita telah mengabaikan Pasifik? Jawabannya adalah ya. Kami sedang mencoba memperbaikinya sedikit," ucapnya.

China baru-baru ini menandatangani pakta keamanan rahasia dengan Kepulauan Solomon, sebelah timur Papua Nugini, yang memungkinkan pasukan China dikerahkan atau ditempatkan di sana.

Dan sebuah perusahaan China yang didukung negara memenangkan kontrak pada bulan Maret untuk mengembangkan pelabuhan internasional di ibu kota Honiara, sebuah kemenangan besar dalam upaya Beijing untuk mendapatkan pijakan strategis di Pasifik Selatan.

Perjalanan Biden juga dapat memberikan sentuhan akhir pada Perjanjian Kerjasama Pertahanan AS-Papua Nugini yang akan memungkinkan lebih banyak pelatihan bersama dan pengembangan infrastruktur keamanan.

Washington bekerja untuk membangun fasilitas angkatan laut bersama di Lombrum di Pulau Manus Papua Nugini.

(CSP)

Baca Juga

Rekomendasi