Pelatihan Menyembelih Hewan Kurban Dilakukan Jelang Idul Adha (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Pelatihan menyembelih hewan kurban jadi cara relawan Tuan Guru Sahabat Ganjar Sumatera Utara (TGS Ganjar Sumut) untuk menjalin silaturahmi dengan masyarakat.
Kegiatan tersebut digelar di Majelis Taklim Musyawarah Kecamatan Medan Johor Kota Medan.
Koordinator Wilayah (Korwil) TGS Ganjar Sumut, Zulpi Andika mengatakan, kegiatan kali ini berjalan lancar sesuai sasaran yakni kelompok keagamaan.
“Yang menjadi sasaran kami adalah, pertama, majelis-majelis taklim, BKM (Badan Kemakmuran Masjid) dan remaja-remaja masjid yang ada di Sumut,” kata Zulpi, Kamis (11/5).
Dari beberapa kegiatan yang diselenggarakan relawan TGS Ganjar Sumut, masyarakat mulai menyukai sosok Ganjar Pranowo.
“Alhamdulillah respons masyarakat mulai positif, mulai membaik. Artinya, ada harapan-harapan masyarakat kepada Pak Ganjar,” ujar Zulpi.
Kelompok relawan tersebut bertekad untuk terus melaksanakan kegiatan keagamaan yang bermanfaat bagi masyarakat di Sumut.
Di antaranya, akan menggelar pelatihan mendidik anak bagi orang tua hingga pelatihan membaca Alquran yang baik dan benar.
Selain itu, relawan TGS Ganjar Sumut juga kerap membagikan bantuan bagi masyarakat. Seperti halnya pada kesempatan kali ini, mereka memberikan buku-buku pelajaran agama hingga alat menyembelih hewan.
“Insya Allah dalam beberapa waktu lagi kami akan menghadapi hari raya kurban. Itulah salah satu alasan kami membuat pelatihan ini. Karena memang, secara umum masyarakat sangat minim mengetahui teknik cara penyembelihan,” tutur Zulpi.
Tak heran, kegiatan pelatihan menyembelih hewan kurban tersebut sangat dirasakan manfaatnya oleh para peserta yang hadir, baik kaum laki-laki maupun perempuan.
Seorang peserta pelatihan tersebut, M Ilyas mengaku banyak mendapatkan ilmu dalam pelatihan yang disampaikan Ustaz Muhammad Thohir selaku pemateri.
“Memang sepele masalah penyembelihan hewan, (tapi) kita khawatir penyembelihan itu halal atau haram. Bukan sekadar (disembelih sampai) mati saja,” ujar Ilyas.
Dalam pemaparannya, Ustaz Thohir menjelaskan penyembelihan hewan pada momentum Kurban atau selain itu, harus sesuai dengan syariat Islam. Sebab, hewan yang disembelih asal-asalan bisa membuat daging hewan tersebut haram untuk dikonsumsi.
Dalam pelaksanaannya, penyembelihan hewan bisa dilakukan laki-laki maupun perempuan yang beragama Islam. Namun, dalam momentum Kurban hanya dilakukan oleh laki-laki dengan syarat tertentu.
Ustaz Thohir mengatakan penyembelihan hewan dimulai dengan membaca bismillah sebagai salah satu syarat sahnya menurut sebagian besar mazhab.
Penyembelihan itu pun diharuskan memotong dua urat nadi untuk memastikan hewan tewas dalam waktu singkat. Karena itu, Ustaz Thohir menyarankan pisau yang digunakan itu sangat tajam sehingga tidak menyiksa hewan yang akan disembelih.
Lebih lanjut, ia menjelaskan waktu penyembelihan hewan kurban dilakukan setelah salat Iduladha. Apabila diperlukan bisa pada malam hari, tapi kalau tidak ada kebutuhan mendesak hukumnya makruh.
(REL/RZD)