Pemko Tebingtinggi Percepat Penurunan Stunting Melalui BAAS (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Tebingtinggi - Pemerintah Kota (Pemko) Tebingtinggi melalui Dinas PPKB (Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana) menggelar rapat koordinasi (Rakor) BAAS (Bapak Asuh Anak Stunting), di Aula Balai Kota.
BAAS merupakan salah satu upaya Pemko Tebingtinggi untuk mempercepat penurunan stunting. Berdasarkan data dari E-PPGBM (Elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat), untuk tahun 2023 jumlah stunting di Kota Tebingtinggi ada 186 anak.
Penjabat (Pj) Wali Kota Tebingtiinggi, Muhammad Dimiyathi, menjelaskan pentingnya kegiatan BAAS ini untuk mempercepat penurunan stunting. Mengingat, upaya seperti ini harus dibangun dari sekarang. Terlebih lagi, BAAS telah menjadi program besar nasional.
Dimiyathi meminta komitmen seluruh OPD untuk benar-benar menuntaskan permasalahan stunting ini dan dikerjakan dengan gotong-royong bersinergi bersama Forkopimda.
“Minta komitmen, kita untuk benar menuntaskan stunting. Langkah awal SK, Instruksi Wali Kota yang diperlukan. Disiapkan agar, saya tandatangani. Termasuk OPD, Camat yang akan menjadi bapak Asuh. Dan dalam penyalurannya nanti, tidak langsung ke keluarga melainkan melalui pengelola,” papar Dimiyathi, Jumat (12/5).
Dikatakannya, supaya dibuat surat untuk Forkopimda, mengajak dan mengimbau untuk ikut berpartisipasi dalam hal ini. Termasuk ke lembaga BUMN, BUMD dan lain.
Camat melalui Lurah masing-masing diminta segera inventarisir warga mampu dan dermawan yang mau ikut dalam BAAS ini. “Ajak, sesuai kemampuan masing-masing. Pak Sekda, jadikan instruksi kepada Camat dan Lurah untuk menggerakkan itu. Untuk CSR, nanti kita koordinasikan dulu ke bank Sumut, BNI, BRI dan bank Mandiri termasuk bagi pengusaha yang ingin berpartisipasi,” perintah Dimiyathi dihadapan Kapolres AKBP Andreas Luhut Jaya Tampubolon, Danramil 13/TT, Kapt. Inf. Yudi Chandra, mewakili Ketua PN, Zephania, Kepala OPD atau mewakili, Camat dan Lurah, Kepala Puskesmas dan perwakilan dari rumah sakit se-Kota Tebingtinggi.
Pelaksana Tugas (Plt) Sekdako, Bambang Sudaryono mengungkapkan agar lebih fokus menangani 186 Balita Stunting yang ada dan tersebar di 5 Kecamatan dan ada di setiap kelurahan.
“Dari 186 ini, ada 27 yang ekstrem, yang kondisi sangat memprihatinkan dan ini yang perlu dipush. Bukan hanya terkait Balita, tapi juga lingkungan tempat tinggalnya,” sebut Bambang.
Kadis PPKB Nina Zahara, menyebut BAAS adalah gerakan gotong royong seluruh elemen bangsa dalam mempercepat penurunan stunting yang menyasar langsung kepada Baduta/Balita stunting dan keluarga berisiko stunting.
Dengan langkah-langkah percepatan, pertama fokus percepatan dilakukan disetiap Kabupaten/Kota. Kedua, pemetaan sasaran penerima bantuan. Ketiga, pemetaan calon bapak asuh. Keempat, bapak asuh berupa korporasi akan dilakukan pemetaan dan diarahkan dengan cakupan yang lebih kecil. Kelima, bapak asuh dapat menyalurkan bantuan kepada pengelola BMT/ bantuan sanitasi.
Keenam, dengan prinsip no one behind left tidak boleh ada satupun anak stunting yang tidak memiliki bapak asuh. Ketujuh, monitoring cakupan program BAAS. Kedelapan, ditunjuk PIC dari setiap TPPS Kabupaten/Kota sebagai pengelola/admin dan terakhir akan dilakukan evaluasi periodik atas prestasi capaian setiap Kabupaten/Kota. Adapun aktor BAAS mulai dari pemberi, penyalur, pengelola dan penerima.
Ketua BAZNAS, Khuzamri Amar, mengimbau agar menyalurkan zakat, infak dan sadakah ke BAZNAS sehingga program BAAS ini bisa disinergikan.
“Insya Allah, kita bisa kalau kita gotong royong. Bersama tidak ada yang tak mungkin kita kerjakan,” papar Ketua BAZNAS.
(CHA/RZD)