Lokasi Intex dan pipa besar menyedot air dari Sungai Padang baru selesai dikerjakan (Analisadaily/Chaidir Chandra)
Analisadaily.com, Tebingtinggi - Masyarakat Kota Tebingtiinggi mulai meragukan kepemimpinan Pj. Wali Kota Tebingtinggi, Muhammad Dimiyathi. Selama 1 tahun kepemimpinannya, dinilai tidak ada yang diperbuat.
Masalah sampah menumpuk di sepanjang jalan dinilai tidak bisa dibenahi, bahkan pedagang sayur, buah dan lainnya sudah menguasai badan jalan protokol.
"Wah, kalau masalah dukung mendukung tidak semuanya. Ya, ada anggota Dewan yang mendukung, ada juga yang tidak. Semua itu terserah Menteri Dalam Negeri, apakah diperpanjang atau diganti. Ya, kita tunggu aja antara tanggal, 23, 24 dan 25 ini. Kalau masalah dukungan, tentu ada surat di Sekretariat DPRD," kata Wakil Ketua DPRD Tebingtinggi, Iman Irdian Saragih, yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Tebingtinggi, Selasa (16/5) malam.
Belum lagi repetan emak-emak yang ribut soal air PDAM tidak mengalir ke rumah penduduk, air kotor bercampur lumpur dan bau tidak sedap. Rekening ratusan ribu dibayar, air kadang hidup dan mati.
"Sakit pinggang ini mengangkat air, walau air itu gratis. Saya wajar menanyakan itu kepada Dirut PDAM Tirta Bulian. Aku punya hak untuk menanyakan ini, wajar saya bertanya air tidak hidup tagihan tidak berkurang. Nanti, aku datang lagi ke sini. Asal ditanya karyawan, ada pimpinan. Mereka sibuk tak mendengar pertanyaan itu, ada yang pura-pura keluar langsung menghilang," ucap seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Informasi diperoleh, emak-emak berencana melakukan unjuk rasa ke Kantor Wali Kota dan DPRD Tebingtinggi, karena tidak ada izin dari kepolisian, maka tidak terjadi.
Dirut PDAM Tirta Bulian, Khoiruddin menyebut, pihaknya telah selesai mengerjakan persoalan yang terjadi, dan kini sudah bisa beroperasi kembali. Selain itu, pihaknya juga menyalurkan air ke rumah-rumah penduduk dengan menggunakan mobil tangki.
“Bahkan, beberapa unit mobil pemadam kebakaran Pemko Tebingtinggi dikerahkan untuk mengangkut air dari lokasi pengolahan air bersih," ucapnya.
Ditanya Masalah proyek galian pipa air bersih di beberapa lokasi jalan protokol inti kota, kecamatan, dan kelurahan tentu memiliki izin galian.
“Yah, tanyakan aja kepada mereka. Memang benar proyek itu bernilai Rp 32 miliar, kantor mereka dekat dengan proyek,” ucap Khoiruddin.
(CHA/RZD)