Dekan FEB USU Dr Fadli, MSi saat memaparkan program internasionalisasi. (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Mendukung program internasionalisasi universitas yang digaungkan Rektor USU Prof Muryanto Amin, Program Studi (Prodi) Magister Ilmu Manajemen FEB USU telah membuka kelas internasional dengan menerima dua mahasiswa asal Cina.
Hal itu terungkap saat Lembaga Akreditasi Mandiri Ekonomi, Manajemen, Bisnis, dan Akuntansi (LAMEMBA) melakukan asesmen lapangan Program Studi (Prodi) Magister Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Sumatera Utara (USU) di Aula Prof. Dr. Soehadji Hadibroto FEB USU, Senin (22/05/2023).
Kegiatan itu sendiri mendatangkan dua asesor LAMEMBA Prof. Dr. Aurik Gustomo, ST., MT dari Institut Teknologi Bandung dan Dr. Aris Budi Setyawan, SE., MM dari Universitas Gunadarma.
Dekan FEB USU Dr. Fadli SE., M.Si. mengatakan, dua tahun terakhir, USU, khususnya FEB, telah melakukan eksplorasi untuk memperoleh akreditasi internasional dari FIBAA. Proses akreditasi ini diharapkan dapat menjadi modal untuk meraih akreditasi internasional yang selanjutnya dari AACSB. Diketahui, LAMEMBA telah menjalin nota kesepahaman dengan AACSB.
“Selama hampir kurang dua tahun USU terutama FEB sedang menjajaki untuk masuk ke dalam akreditasi internasional FIBAA. Sebagaimana yang kita ketahui sudah dijalin nota kesepahaman dengan AACSB. Sehingga nanti bekal proses akreditasi akan menjadi modal yang berharga.
FEB USU telah menjalin kerja sama skala internasional ditandai dengan diadakannya kelas internasional pada program studi S1, Magister, maupun Doktoral. Sejalan dengan itu, Program studi Magister Ilmu Manajemen FEB USU mengumumkan akan menerima dua mahasiswa internasional dari Cina.
Asesmen lapangan sendiri bertujuan untuk melakukan pemeriksaan dan observasi sebagai proses akreditasi program studi. Asesmen lapangan prodi Magister Ilmu Manajemen FEB USU dilaksanakan selama dua hari oleh tim asesor LAMEMBA.
Sebelumnya, Wakil Rektor I Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Kealumnian USU Dr. Edy Ikhsan, SH, MA menyatakan asesmen lapangan merupakan langkah awal untuk meningkatkan proses pembelajaran dan memastikan bahwa Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) benar-benar diterapkan dan diimplementasikan.
“Asesmen lapangan adalah starting point untuk memperbaiki sebuah proses belajar mengajar. Memastikan bahwa SPMI itu, salah satu, menjadi sesuatu yang memang kita adopsi yang kita jalankan. Jadi dua hari ini kita akan bersama-sama dengan dua asesor kita untuk kemudian meletakkan pondasi untuk menuju keadaan yang lebih baik.”
Asesor LAMEMBA, Prof. Dr. Aurik Gustomo, ST., MT mengungkapkan kriteria penilaian akreditasi yang diantaranya Visi Misi Tujuan dan Strategi (VMTS), Tri Dharma yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, aspek-aspek pendukung seperti kualitas dan kuantitas SDM, fasilitas, keuangan, serta penilaian penting yaitu standar LAMEMBA yakni daya saing internasional.
“Yang paling utama tentang VMTS sebagai standar pertama dari akreditasi LAMEMBA. Dan yang di bawah-bawahnya bicara di area Tri Dharma, mulai dari pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat,” papar Prof. Aurik.
(BR)