Konsumsi Vitamin K Mampu Cegah Risiko Diabetes

Konsumsi Vitamin K Mampu Cegah Risiko Diabetes
Ilustrasi vitamin K (Pixabay)

Analisadaily.com, Jakarta - Sebuah riset dari tim peneliti Universite de Montreal, Kanada menunjukkan bahwa kandungan vitamin K yang banyak terkandung pada sayuran hijau dapat mengatur tingkat gula darah dalam tubuh sehingga dapat mencegah timbulnya risiko penyakit diabetes.

Vitamin K adalah nutrisi penting untuk pembekuan darah serta kesehatan tulang dan jantung. Kandungan nutrisi tersebut dapat mencegah penumpukan kalsium dalam arteri sehingga dapat mengurangi risiko tekanan darah tinggi serta penyakit jantung dan ginjal.

Beberapa makanan yang kaya akan kandungan vitamin K antara lain sayur-sayuran seperti kangkung, bayam, kubis Brussel, kubis, brokoli dan pada daging seperti hati sapi, daging sapi giling, ayam dan bacon.

Medical Daily pada Senin (22/5) waktu setempat melaporkan hasil riset yang dipublikasikan di Cell Reports tersebut tidak hanya menyatakan keterkaitan antara vitamin K dan diabetes, tapi juga menunjukkan bagaimana vitamin tersebut membantu tingkat gula darah tetap terkendali.

"Diabetes diketahui disebabkan oleh berkurangnya jumlah sel beta atau ketidakmampuan untuk memproduksi insulin yang cukup, oleh karena itu kami sangat tertarik dengan temuan baru ini. Untuk menjelaskan mekanisme sel di mana vitamin K mempertahankan fungsi sel beta, penting untuk menentukan protein mana yang menjadi target gamma-karboksilasi dalam sel-sel ini," kata kepala tim riset, Mathieu Ferron.

Dilansir dari Antara, Selasa (23/5), tim riset tersebut menemukan jenis protein baru yang bergantung pada vitamin K sehingga dapat membuka jalan bagi terciptanya ranah riset baru.

"Kami dapat mengidentifikasi protein gamma-karboksilasi baru yang disebut ERGP. Riset kami menunjukkan bahwa protein ini berperan penting dalam menjaga tingkat fisiologi kalsium dalam sel beta untuk mencegah hambatan pada sekresi insulin. Akhirnya, kami menunjukkan bahwa vitamin K melalui gamma-karboksilasi penting bagi ERGP untuk melakukan perannya," tambah Julie Lacomba, anggota dari tim riset tersebut.

(RZD)

Baca Juga

Rekomendasi