3 Desa di Sergai Miliki Perdes Ketahanan Iklim dan Pangan

3 Desa di Sergai Miliki Perdes Ketahanan Iklim dan Pangan
Ketua Pelaksana Harian HAPSARI, Riani (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Sergai - Tiga Desa di Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) Sumatera Utara menetapkan Peraturan Desa (Perdes) tentang Penyelenggaraan Kampung Nutrisi Keluarga (Kampung Nusa) untuk Ketahanan Iklim dan Ketahanan Pangan Rumah Tangga.

Ketiga desa tersebut adalah Desa Pondok Tengah dan Desa Karang Anyar, Kecamatan Pegajahan serta Desa Sei Buluh, Kecamatan Teluk Mengkudu.

Kepala Desa Pondok Tengah, Irfan Sinaga mengatakan, masyarakat desanya telah mengembangkan program Kampung Nusa untuk Ketahanan Iklim dan Ketahanan pangan, sejak tahun 2022 bekerjasama dengan Himpunan Serikat Perempuan Indonesia (HAPSARI) Sumatera Utara.

"Melalui program ini, masyarakat diajak menanam dengan zonasi, mulai dari halaman rumah hingga kebun. Mulai dari tanaman pembersih udara, tanaman obat keluarga atau herbal, hingga tanaman pangan pengganti beras. Kegiatan ini perlu ada Perdesnya, sebagai payung hukumnya," katanya, Kamis (8/6).

Sekretaris Desa Sei Buluh Teluk Mengkudu, Sarif Ismail mengatakan, peraturan perundang-undangan mengenai perubahan iklim di Indonesia telah memberikan dorongan sekaligus peluang kepada masyarakat untuk berperan serta secara aktif dalam seluruh upaya perubahan iklim dan ketahanan pangan.

“Perdes ini penting sekali, untuk memberikan perlindungan hukum terhadap masyarakat dalam hal perubahan iklim dan ketahanan pangan. Kami berusaha menyusun Perdes ini secara partisipatif demi terjaminnya hak masyarakat atas keselamatan dari ancaman ketahanan iklim dan ketahanan pangan melalui Kampung Nusa, dengan pendampingan dari Tim HAPSARI," ucapnya.

Kepala Desa Karang Anyar Pegajahan, Muhammad Heri Sukandar menuturkan, di desanya juga telah ditetapkan Perdes tentang Penyelenggaraan Kampung Nusa untuk Ketahanan Iklim dan Ketahanan Pangan.

“Di Karang Anyar, kegiatan untuk ketahanan iklim dan ketahanan pangan sudah dimulai oleh kelompok anak-anak muda melalui program Rumah Kopi sejak masa Covid-19 melanda kemaren. Anak-anak muda itu juga mendapat pendampingan dari HAPSARI mulai dari kegiatan pertanian hidroponik, dan lain-lain. Lalu programnya diperluas, ada kegiatan membuat Rumah Nusa (rumah nutrisi keluarga) sebagai bagian dari Kampung Nusa, dan kemudian dibuat Perdesnya," tuturnya.

Ketua Pelaksana Harian HAPSARI, Riani yang secara langsung melakukan pendampingan pada program Kampung Nusa di Serdang Bedagai bahwa saat ini seluruh dunia mempunyai perhatian serius untuk berpartisipasi membangun ketahanan iklim dan ketahanan pangan, demikian juga Indonesia dan pemerintah daerah Sumatera Utara.

HAPSARI menawarkan model prakarsa dari komunitas masyarakat local dalam hal ini perempuan, ibu rumah tangga dan pemuda desa untuk berada di garis depan dalam pemulihan lahan dan memastikan ketahanan pangan dengan menanam, mulai dari halaman rumah-rumah mereka.

“Meski kami tidak punya hutan, tapi kami juga harus mampu mempersiapkan ketahanan terhadap dampak perubahan iklim. Kampung Nusa yang kami kembangkan adalah konsep peningkatan kapasitas adaptasi dan mitigasi perubahan iklim sebagai budaya masyarakat berperilaku ramah lingkungan, mulai dari halaman rumah. Oleh karena itu, keberadaan Perdes sangat penting untuk melindungi inisiatif dari komunitas warga desa ini," tambahnya.

(JW/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi