Forum OKI (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Jeddah – Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) bersama Kantor Urusan Haji (KUH) Jeddah mengusulkan penambahan bandara kedatangan jemaah haji peda pemerintah kerjaan Arab saudi.
Usulan ini disampaikan pada pertemuan forum negara-negara organisasi kerjasama Islam (OKI) dengan kementerian haji Arab saudi yang berlangsung di Jeddah.
“Selama ini kan masih ada dua,yakni bandara King Abdulaziz Internasional Jeddah dan Amir Muhammad bin Abdul Azis Madinah.Maka kita usulkan penambahan bandara yakni, Bandara Taif dan Yanmu,” kata Kepala KUH Dr Nasrullah Jasam, Selasa (13/6).
Dalam pertemuan itu, ia dan Konsul Jeddah Eko Hartono menyampaikan dengan adanya penambahan tersebut nanti masa tinggal jemaah lebih sebentar.
“Kalau sekarang 40 hari maka nanti ketika ada penambahan bandara bisa mencapai 30 atau 35 hari,” sebutnya.
Usulan berikutnya soal kuota. “Kita menyampaikan bahwa proses persetujuan haji di Indonesia itu agak memakan waktu. Maka kita meminta ketentuan kuota berapa yang akan diberikan ke kita itu diberitahukan sejak awal. Sehingga bisa mempercepat proses anggaran persetujuan besaran Bipih sampai kontrak di saudi,” ucapnya.
“Beberapa negara juga mengusulkan hal yang sama terutama tentang pemberitahuan soal kuota dan fast track,” sambungnya.
Sementara pertemuan dengan OKI bersama pihak Kementerian Haji Arab Saudi lebih kepada penjelasan capaian Kementrian haji Arab Saudi dalam pelayanan haji di antaranya program fast track, kemudahan proses visa dan lain-lain.
(KAH/RZD)