Ketua PPIH Arab Saudi Subhan Cholid (Analisadaily/Kali A Harahap)
Analisadaily.com, Jeddah - Ketua Petugas Penyelenggara ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Subhan Cholid menegaskan, jelang puncak haji membentuk tiga tim struktur satuan tugas khusus Arafah, Muzdalifah dan Mina (satops Armuzna) di Mekkah untuk layani jemaah haji.
Hal itu disampaikan Subhan Cholid di Kantor Urusan Haji (KUH) Jeddah, Selasa (23/6). Kata dia, untuk satops khusus Arafah diisi oleh tim Daker Bandara. Muzdalifah diisi oleh daker Makkah, dan Mina diisi oleh daker Madinah.
"Dalam setiap tim akan kita bentuk kembali tim edhoc masing-masing diisi 11 tim," tambahnya.
Tim ini akan mengkordinir hampir 400 ribu meter persegi atau 40 hektare yang akan ditempati jemaah haji. Dan masing-masing tim adhoc inilah nanti yang meng-cover pelayanan haji di Mekkah. Setiap tim akan ditempatkan personel linjam, PKP3JH, Kesehatan, tim layanan lansia dan bimbingan ibadah.
"Insya Allah seluruh kebutuhan layanan akan kita berikan melalui titik yang sudah dibentuk itu," tambahnya.
Selain itu, juga akan ditempatkan personel di setiap maktab, dan jumlahnya 70 petugas, dan ini juga dibagi dua.
Pertama pengawasan penempatan jemaah, fasilitas yang diberikan maktab pada jemaah. Kedua adalah waskat, pengawasan katering. Jemaah akan mendapatkan pelayanan katering selama di Armuzna.
“Nah, ini nanti tim ada yang melekat di setiap maktab untuk melakukan pengawasan di katering itu,” ujarnya.
Demikian juga di Mina. Untuk di Mina, selain tim 11 titik yang ditempatkan di area pertendaan jemaah juga akan dibentuk dua tim lagi. Yakni tim Jamarat dan tim rute. Tim jamarat dibentuk 10 titik, lima titik di atas dan lima titik di lantai dasar.
“Kenapa kita bentuk dua tim, karena memang alur yang disiapkan oleh pemerintah Arab Saudi dari area pertendaan kita bisa melalui jalur atau lantai tiga, dan ada potensi jemaah memilih jalur bawah ketika kembali melontarkan jumrah. Untuk mengantisipasi itu kita bentuk di atas lima titik dan di bawah lima titik,” terangnya.
Kemudian, di antara jalur itu dari jamarot menuju tenda dibentuk ada 8 titik pos rutenya, dan akan ditempatkan personel untuk mengaawal jemaah selama prosesi melaksanakan jamarot.
“Inilah rencana atau langkah yang kita susun dan kita terus matangkan dan terus kita sosialisasikan kepada petugas yang sekarang ini masih tersebar di seluruh daerah kerja. Hal ini perlu dilakukan sosialisasi, sehingga pada saat bertugas langsung bisa melaksanakan tugas,” pungkasnya.
(KAH/RZD)