Jumlah Jemaah Haji yang Wafat 58 Orang, Meningkat Dibanding Sebelumnya

Jumlah Jemaah Haji yang Wafat 58 Orang, Meningkat Dibanding Sebelumnya
Petugas Kesehatan Kloter 04 Sumatera Utara, dr. Aida di Posko Pelayanan Kesehatan Hotel Mawasim Jarwal 03 Makkah, Rabu (14/6). (Analisadaily/Efendi Lubis)

Analisadaily.com, Makkah - Jumlah jemaah haji Indonesia yang wafat hingga hari ke-21 dari data Siskohat per tanggal 13 Juni 2023 pukul 10.21 WAS, sudah ada 58 orang. Jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya hingga hari ke-21, tahun ini merupakan kumulatif wafat tertinggi.

Sedangkan jemaah yang dirawat di berbagai rumah sakit sebanyak 258 orang. KKHI Makkah sendiri tengah merawat 133 orang menurut data Siskohat per tanggal 13 Juni 2023 pukul 10.21 WAS.

Jumlah jemaah haji Indonesia yang wafat di hari ke-21 musim haji 1444 Hijriah melampaui tahun-tahun sebelumnya. KKHI mengungkapkan penyebab utamanya dan memberikan himbauan terutama bagi pasien dengan komorbid (penyakit penyerta).

Sebagai informasi, penyakit komorbid adalah kondisi ketika seseorang mengidap dua atau lebih masalah kesehatan secara bersamaan.

"Terkait dengan tingginya kematian bukan hanya satu faktor tapi ada beberapa faktor. Satu, ada faktor komorbid jemaah itu sendiri. Kemudian yang kedua terkait aktivitas fisik yang dilakukan jemaah selain daripada komorbid tadi," kata Petugas Kesehatan Kloter 04 Sumatera Utara, dr. Aida di Posko Pelayanan Kesehatan Hotel Mawasim Jarwal 03 Makkah, Rabu (14/6).

Pasien dengan komorbid yang dibawa dari tanah air menjadi faktor yang mendapatkan perhatian. Oleh karena itu KKHI melakukan antisipasi-antisipasi dengan pemeriksaan kembali terkait dengan jemaah yang berisiko tinggi ini.

Sementara itu kegiatan sholat berjemaah di Masjid Jamik Amir Mut'it Jarwal Makkah letaknya berhadapan langsung dengan Hotel Mawasim Jarwal 03 Makkah dihuni ribuan Jemaah Haji asal Sumatera Utara, setiap waktu Sholat Fardu selalu dipenuhi jemaah terdengar diramaikan suara batuk.

Karom 08 Kloter 4 Sumut Suhartoyo Sulur dan salah seorang jemaah Muhadi yang ikut Sholat berjemaah mengatakan, suara batuk tersebut umumnya melanda jemaah haji lanjut usia.

"Akibat cuaca panas yang melanda Arab Saudi saat ini hingga suhu mencapai 47 derajat Celcius, menyebabkan jemaah mudah terserang Batuk, umumnya para lansia," kata Muhadi, yang sempat batuk.

Kejadian tersebut merupakan masa inkubasi, terkait terjadinya perubahan cuaca yang mendera tubuh para jemaah. Meski belum ada gejala, batuk bisa menularkan virus dan itu namanya inkubasi.

Dia juga mengatakan dari data Pelayanan Kesehatan Kloter penyakit terbanyak Ispa 20.308 orang, Hipertensi 16.458.orang Fatique sebanyak 7.615 orang,

Dijelaskan Aida, saat virus menginfeksi, tubuh kita tidak langsung mengalami gejala, karena patogen seringkali membutuhkan waktu untuk bereplikasi atau menginfeksi cukup banyak sel tubuh manusia untuk membuatnya jatuh sakit. Priode antara infeksi awal dan gejala pertama penyakit inilah yang disebut masa inkubasi.

(FEL/CSP)

Baca Juga

Rekomendasi