Jemaah Haji Kloter 4 Gelar Pemantapan Manasik Seputar Armuzna

Jemaah Haji Kloter 4 Gelar Pemantapan Manasik Seputar Armuzna
Jamaah Haji Indonesia asal Kota Binjai,Kota Tebingtinggi dan Tapanuli Utara melaksanakan pemantapan manasik seputar Armuzna dalam kegiatan Arofah Muzdalifah di Ruang PR.Hotel Mawasim Jarwal Makkah, Minggu (18/6). (Analisadaily/Efendi Lubis)

Analisadaily.com, Makkah - Jamaah Haji Indonesia asal Kota Binjai,Kota Tebingtinggi dan Tapanuli Utara melaksanakan pemantapan manasik seputar Armuzna dalam kegiatan Arofah Muzdalifah di Ruang PR.Hotel Mawasim Jarwal Makkah, Minggu (18/6).

Pembimbing ibadah, Jakfar Siddik, berbicara tentang ibadah dan apa-apa saja yang harus dipersiapkan dan bagaimana mekanismenya untuk menyegarkan kembali ingatan tentang kegiatan Armunza.

Narasumber dalam kegiatan itu diantaranya Nasir Tanjung. Dia mengatakan, beberapa hal yang perlu disiapkan menjelang kegiatan Armuzna diantaranya pada tanggal Satu Zulhijjah memotong bagian yang harus dipotong kuku, rambut.

Pada tanggal 8 Zulhijjah Mandi Ihram, pakaian Ihram setelah mandi menunggu info dari pimpinan kloter untuk berangkat ke Arafah dan niat beribadah haji dari hotel sudah berniat minimal di bus sebelum berangkat ke Arofah.

"Setelah tiba di Arafah masuk dan duduk di tenda/ tempat yang sudah ditentukan ada baliho tanda Kloter KNO 004. Jemaah selama di Arafah lakukan shalat jamak dan qashar tanpa shalat rawatib. Tanggal 8 Zulhijjah hindari Rafats, Fusuq, Jidal, 9 Zulhijjah setelah Adzan Zuhur naik khatib berkhutbah dengarkan khutbahnya selanjutnya mendengar bacaan Qur'an sambil menunggu 10 Zulhijjah," kata Nasir.

Menunggu di Arafah sampai waktu Maghrib bergerak ke Muzdalifah harus setelah Adzan Maghrib, kemudian Mabit di Muzdalifah (tidur di Muzdalifah) Cari batu di Muzdalifah (karena Nafar awal cukup 49 batu), setlanjutnya menunggu angkutan ke Mina. Pada tanggal 10 Zulhijjah sampai di Mina melontar Jumroh Aqabah, bertahallul dan bebas ikhrom, bebas semua kecuali hubungan suami istri.

Selanjutnya pada tanggal 11 Zulhijjah melontar Jumrah, Ulla, Wusta, Aqabah, Mabit kembali di tenda Mina dan tanggal 12 Zulhijjah melontar kembali Ula, Wusta, Aqabah setelah itu pada tanggal 13 Zulhijjah kembali ke hotel dan melaksanakan tawaf Ifadah dan sa'i.

Tim Kesehatan Jemaah Haji Indonesia, dr Aida, mengemukakan mulai tanggal 27 ke Madinah sampai hari ini masih ibadah Sunnahnya yang puncak, inti-inti ibadahnya lima hari, dan diharap bapak, ibu bisa menjaga staminanya terutama nanti kira-kira tiga hari.

"Saya rasa ya, daripada bapak keluar untuk sesuatu yang melelahkan, ibu naik bus Tayo ya, Bus sholawat lama, antriannya pun lama, kemudian dari terminal Syib Amir ke Masjid kurang lebih 1 Kilo meter. Bapak, ibu jalan ya kan itu menguras tenaga juga, terus kalau banyak minum nanti sampai di Masjid dingin beser, susah untuk ke kamar mandi. Jadi biasanya saya pun gitu juga agak nahan-nahan minum padahal sebenarnya itu salah," ujar dr.Aida.

"Minum sebelum haus kemudian jangan ditahan kalau mau buang air kecil karena takutnya nanti infeksi demam nah ini repot bapak dan ibu, yang repot bukan saya, tapi bapak/ibu sendiri, teman sekamarnya repot," tambahnya.

(FEL/CSP)

Baca Juga

Rekomendasi