Paus Fransiskus dan Lula Bahas Perdamaian, Kemiskinan dan Lingkungan

Paus Fransiskus dan Lula Bahas Perdamaian, Kemiskinan dan Lingkungan
Paus Fransiskus bertemu dengan Presiden Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva dan ibu negara Brasil, Rosangela da Silva di Vatican, Rabu (21/6) (Vatican Media/­Handout via Reuters)

Analisadaily.com, Vatican City - Paus Fransiskus bertemu dengan Presiden Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva untuk membahas berbagai masalah bersama termasuk perdamaian, kemiskinan, ketidaksetaraan dan lingkungan. Meskipun Vatikan tidak secara khusus menyebutkan invasi Rusia ke Ukraina, Lula menjelaskan sebelum pertemuan bahwa mengakhiri perang adalah prioritas.

"Ada pertukaran pandangan positif tentang, topik kepentingan bersama, seperti promosi perdamaian dan rekonsiliasi," kata pernyataan singkat itu dilansir dari Reuters dan Channel News Asia, Kamis (22/6).

Menggarisbawahi sentimen ini, paus memberi Lula sebuah patung perunggu dengan tulisan: "Damai adalah bunga yang rapuh."

Paus Fransiskus dan Lula telah berulang kali menyerukan penghentian pertempuran dan mengajukan jabatan masing-masing sebagai calon perantara perdamaian.

"Baik (Rusia dan Ukraina) percaya mereka bisa menang secara militer. Saya tidak setuju. Saya pikir terlalu sedikit orang yang membicarakan perdamaian," kata Lula kepada surat kabar Corriere della Sera dalam wawancara yang diterbitkan pada Rabu (21/6)

Vatikan mengatakan kedua pria itu juga membahas penghormatan terhadap masyarakat adat dan perlindungan lingkungan.

Lula mulai menjabat pada 1 Januari berjanji untuk meningkatkan upaya mengakhiri deforestasi di Amazon setelah bertahun-tahun mengalami kehancuran yang melonjak di bawah pendahulunya Jair Bolsonaro.

Awal bulan ini, pemerintahnya menguraikan rencana untuk menghilangkan deforestasi ilegal di hutan hujan pada tahun 2030.

Lula bertemu sejumlah pemimpin Italia selama kunjungan singkatnya ke Roma, termasuk Perdana Menteri Giorgia Meloni dan Presiden Sergio Mattarella. Dia akan terbang ke Paris pada hari Kamis untuk menghadiri pertemuan keuangan global.

(CSP)

Baca Juga

Rekomendasi