Wakil Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Michael Kleine, dalam perayaan Independence Day ke-247 tahun di rumah dinas Konsulat AS di Jalan Wali Kota, Medan, Jumat (23/6). (Analisadaily/Cristison Sondang Pane)
Analisadaily.com, Medan - Wakil Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Michael Kleine, menyampaikan sejumlah kemajuan atas kerjasama ekonomi di Sumatera Utara saat merayakan Hari Kemerdekaan Amerika Serikat ke-247 di Kota Medan.
“Hari ini kita merayakan ke-247 tahun Thomas Jefferson menulis Declaration of Independence. Dia percaya teks ini akan mengubah dunia,” kata Kleine mengawali perayaan Independence Day di rumah dinas Konsulat AS di Jalan Wali Kota, Medan, Jumat (23/6).
Teks itu tertulis seperti ini ‘Kami menganggap kebenaran ini sebagai sesuatu yang mutlak, bahwa manusia diciptakan setara, bahwa Tuhan telah menganugerahkan manusia, hak-hak yang tidak bisa diganggu gugat, diantaranya adalah hak untuk hidup, hak kemerdekaan dan hak mengejar kebahagiaan’.
Kleine mengatakan itulah mengapa penting bagi Amerika Serikat untuk merayakannya di seluruh Indonesia, karena kedua negara berbagi nilai-nilai pondasi yang sama. Di atas pondasi yang kokoh itulah Amerika-Indonesia, termasuk dengan masyarakat, relawan dan hubungan juga militer.
“Kemitraan kita semakin kuat dan meningkat. Tidak hanya itu, hubungan ekonomi kedua negara kita terus meningkat, termasuk antara AS dengan Sumatera Utara,” tutur Kleine.
Kemajuan atas kerjasama ekonomi tersebut sudah ia lihat secara langsung ketika berkunjung ke kawasan Danau Toba. Kleine menyaksikan program Lembaga Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) Indonesia bekerja sama dengan warga
Samosir.
“Di sana mereka mengatasi masalah-masalah yang dihadapi masyarakat, seperti kemiskinan, stunting dan lain-lain. Kita juga melihat mereka untuk memajukan nilai-nilai yang saya jelaskan tadi, hak untuk hidup, hak untuk kemerdekaan dan hak untuk mengejar kebahagiaan,” ujar Kleine.
Tidak berhenti hanya di sana, Kleine, juga menemui lokasi-lokasi kemitraan Amerika Serikat, seperti ke Kabupaten Sidikalang, Sumatera Utara. Dia menilai, program USAID di bawah kemitraan swasta dan Pemerintah yang membantu petani-petani Kopi di sana. Dia menemukan Kopi terbaik dengan ketinggian yang tepat sekali.
“Kami berusaha menghubungkan petani Kopi untuk bisa memasarkan Kopi mereka di pasar Amerika Serikat, dan saya juga sadar ketika menyaksikannya langsung, saya menyadari bagaimana hubungan ini begitu meningkat dan berhasil,” ujar Kleine.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sumatera Utara, Agus Tripriyono, menyampaikan hubungan diplomatik dan ekonomi AS - Indonesia sejak tahun 1949 sudah berjalan dan seiring waktu, duet kedua negara ternyata menjadi semakin kuat, termasuk juga dalam forum bilateral dan multilateral.
Dia berharap agar hubungan baik dapat terus berlanjut dan menjadi landasan yang kokoh, khususnya di Sumatera Utara, apalagi hingga saat ini AS merupakan salah satu investor terbesar di Indonesia.
“Kami sangat mengapresiasi pencapaian ini. Oleh karenanya, kami mengharapkan adanya peningkatan investasi di bidang manufaktur, sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia,” kata Agus, mewakili Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi.
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Daerah Kota Medan, Sofyan, juga berharap Amerika Serikat sebagai negara Adidaya tentu bisa memberikan strategi yang menjadi masukan kepada Pemerintah Kota Medan agar lebih baik dan tepat sasaran.
“Kami juga sangat siap dan terbuka setiap investasi yang datang ke Kota Medan. Dengan begitu akan membantu kami memberikan kesejahteraan bagi masyarakat,” ujar Sofyan, mewakili Wali Kota Medan, Bobby Nasution.
Dia lanjut menjelaskan, selain itu pemerintah sangat membutuhkan bantuan dari Amerika Serikat dalam sektor pendidikan, karena itu mereka memerlukan masukan bagaimana sistem pendidikan yang berkualitas, seperti yang telah diterapkan di sana, termasuk merumuskan kebijakan sesuai kemajuan pendidikan di Amerika.
Di samping memperkuat hubungan ekonomi dan peningkatan kualitas pendidikan, Pemerintah Kota Medan juga ingin mengetahui lebih dalam lagi mengenai sistem demokrasi yang selama ini berjalan dan dikelola dengan baik oleh Amerika Serikat.
Kata Sofyan, Amerika Serikat juga menjadi negara demokrasi maju di dunia saat, sehingga tidak ada keraguan bagi pemerintah untuk memahami tentang sistem demokrasi kepada pemerintah Amerika, terutama dalam mempersiapkan Pemilu 2024.
“Kami menyadari bahwa Kota Medan perlu belajar banyak dan lebih dalam lagi soal demokrasi yang baik dan sesuai dengan kondisi Kota Medan,” tambah Sofyan.
(CSP)