Sejumlah warga menutup hidung mereka akibat kabut asap dampak kebakaran hutan di Kanada yang telah mencapai New York City. Gubernur New York Kathy Hochul telah mengeluarkan peringatan tentang memburuknya kualitas udara di wilayahnya (Xinhua)
Analisadaily.com, New York City - Langit berkabut dan kualitas udara yang buruk diperkirakan akan kembali terjadi di sekitar Negara Bagian New York pada pekan ini akibat asap kebakaran hutan, seperti diperingatkan Gubernur New York, Kathy Hochul, pada Selasa (27/6).
Peringatan muncul setelah hampir tiga pekan setelah asap dari kebakaran hutan yang berkecamuk di Kanada menyebabkan kualitas udara buruk di New York, atau yang disebutnya sebagai "krisis darurat".
Dilansir dari Antara, mengutip Xinhua, Rabu (28/6), Negara Bagian New York telah mengeluarkan peringatan kualitas udara saat indeks kualitas udara (air quality index/AQI) mencapai level "tidak sehat" (unhealthy) di beberapa wilayah tertentu, termasuk New York bagian barat dan tengah.
Gubernur kemudian mengimbau populasi berisiko tinggi, seperti anak-anak, lansia, dan mereka yang memiliki masalah pernapasan, untuk menghindari aktivitas di luar ruangan pada Rabu (28/6).
"Sulit untuk memprediksi asap karena faktor angin, namun penduduk New York bagian barat dan tengah dapat melihat dan merasakan dampaknya mulai Rabu pagi. Pada Kamis (29/6), asap kebakaran hutan dari Kanada diperkirakan akan menjangkau penduduk New York City," menurut NBC News.
"Jika Anda ingin mengetahui dampak perubahan iklim, Anda akan merasakannya besok secara langsung. Ini bukan sesuatu yang kita bilang akan dihadapi oleh generasi mendatang, kitalah generasi pertama sesungguhnya yang merasakan dampak nyata dari perubahan iklim dan juga generasi terakhir yang harus melakukan sesuatu yang berarti untuk mengatasinya," ujar gubernur dalam sebuah konferensi pers mengenai biaya kemacetan di New York City.
Dari 6 hingga 8 Juni, asap dari kebakaran hutan yang melanda Kanada memicu peringatan kualitas udara di sejumlah negara bagian AS.
Sekitar 128 juta warga di negara tersebut berada di bawah peringatan kualitas udara akibat asap kebakaran hutan dan ozon. Indeks kualitas udara di New York City mencapai level "berbahaya" (hazardous) pada 8 Juni.
(RZD)