Pasien di luar ruangan Rumah Sakit Vita Insani, Kota Siantar, Senin (3/7) (Analisadaily/Fransius Hartopedi Simanjuntak)
Analisadaily.com, Pematangsiantar - Gedung Rumah Sakit (RS) Vita Insani Kota Pematangsiantar di lantai 6 terbakar, Senin (3/7) pukul 14.00 WIB. Akibatnya, seorang pasien meninggal dunia dan seratusan keluarga pasien panik saat dilakukan evakuasi keluar ruangan.
Humas Rumah Sakit Vita Insani Pematangsiantar, Sutrisno Dalimunthe, mengatakan belum mengetahui persis apa penyebab terjadinya kebakaran.
"Seluruh pasien dievakuasi dengan baik, dan di luar hal yang menjadi penyebab musibah, sampai saat ini belum dapat kami beri informasi. Lokasinya di lantai 6 dekat gudang peralatan tisu," kata Sutrisno.
Terkait adanya pasien yang meninggal dunia akibat musibah tersebut, Sutrisno, mengaku bahwa pasien tersebut baru masuk ke IGD. Dia juga tidak dapat menyimpulkan bahwa penyebab kematian adalah akibat dari insiden kebakaran tersebut.
"Kalau penyebab dari kematian, namanya juga di rumah sakit ini, semua situasi adalah orang sakit, tapi tidak dapat disimpulkan bahwa penyebab kematian itu adalah akibat musibah itu, belum dapat kita pastikan. Tapi kalau karena kepanikan dan hiruk pikuknya, itu pasti akibat dari musibah ini," tandasnya.
"Dengan kejadian ini, kami menyampaikan turut prihatin terhadap pasien dan keluarga pasien. Dan apa yang menjadi konsekuensi dari musibah ini, kami membuka diri untuk berkomunikasi. Mungkin dari musibah ini, dari segi infrastruktur, menjadi pembelajaran dalam evakuasi lebih efektif," pungkasnya.
Kepala Operasi Pemadaman dan Penyelamatan Kota Pematangsiantar, Remaja Gintung, mengatakan saat musibah terjadi, pihaknya menurunkan 5 unit mobil pemadam kebakaran. Dan dalam tempo 20 menit, api berhasil dipadamkan.
"Titik api berasal dari gudang yang di dalamnya ada panel listrik dan di bawahnya banyak kertas dan tisu. Jadi sudah aman, karena paniknya pasien, jadi kami tidak berlama-lama karena sudah aman," kata Ginting.
Ginting mengaku, pihaknya mengalami kesulitan saat ingin melakukan evakuasi.
"Karena kita sampai di TKP, jalur evakuasi dari tangga semua, kita pun sulit, berdesakan lah sampai ke titik api. Satu lagi, hydrant yang ada di rumah sakit, tidak berfungsi. Kita sudah sampaikan ke petugasnya, kalau bisa diperiksa hydrant nya," kata Ginting.
Menurutnya, jalur evakuasi di rumah sakit Vita Insani belum standar.
"Kalau standar rumah sakit bertingkat itu, dia harus memiliki jalur evakuasinya, seperti lift itu, tapi di luar, tiap lantai yang langsung ke bawah. Jadi jalur evakuasinya belum standard. Kerena kan, listrik dipadamkan, jadu lift tidak berfungsi. Jadi semua pasien dievakuasi melalui jalur tangga, kalau dia jalur evakuasi, jaringan listriknya berbeda," ucap Ginting.
(FHS/CSP)