3 Abad Kesultanan Serdang, Upaya Agar Generasi Muda Tak Lupakan Nilai Budaya

3 Abad Kesultanan Serdang, Upaya Agar Generasi Muda Tak Lupakan Nilai Budaya
3 Abad Kesultanan Serdang, Upaya Agar Generasi Muda Tak Lupakan Nilai Budaya (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Deliserdang - Jamuan makan malam, Musyawarah Lembaga Adat Rumpun Melayu se-Sumatera, penampilan gelar mahakarya bangsawan rentak busana Negeri Serdang hasil karya Tengku Abdul Jabar dan pertunjukan seni kolosal "Dari Serdang Untuk Indonesia", menjadi rangkaian kemeriahan Puncak Perayaan Tiga Abad Kesultanan Serdang di Convention Hall Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Deliserdang, Jalan Negara, Kelurahan Petapahan Kecamatan Lubuk Pakam, Senin (3/7) malam.

Pagelaran acara yang ditandai dengan pemukulan Gendang Melayu itu menjadi bukti komitmen Kesultanan Serdang untuk terus mempertahankan adat dan budaya di nusantara.

"Insya Allah, inilah salah satu upaya agar anak cucu kita tidak melupakan nilai-nilai budaya yang telah diajarkan para pendahulu," kata Sultan Serdang IX, Paduka Sri Sultan Tuanku Tengku Ahmad Thala'a Shariful Alamsyah di acara itu.

Sultan Serdang memberi apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Deliserdang yang selama ini terus memberi dukungan dan dorongan tidak hanya Kesultanan Serdang, tapi seluruh rakyat Indonesia di Deliserdang.

"Motto Kabupaten Deliserdang yaitu bersatu dalam kebhinekaan yang menjadi salah satu modal membangun kabupaten ini," jelasnya.

Peringatan 3 Abad Kesultanan Serdang tersebut, kata pria yang karib disapa Tengku Ameck ini, bertujuan untuk memperkenalkan kepada generasi muda Deliserdang dengan adat budaya Melayu.

"Dan juga berkaitan dengan Hari Jadi ke-77 Kabupaten Deliserdang, generasi muda Deliserdang harus tahu sebelum berdiri Kabupaten Deliserdang terlebih dulu di wilayah ini berdiri Kesultanan Negeri Serdang. Saat ini, walaupun dalam bentuk berbeda, eksistensi kami masih terus terjaga dengan membentuk perangkat adat sampai level terendah, yaitu disebut dengan penghulu adat," papar Tengku Ameck.

Diterangkannya lagi, Kesultanan bersama Pemkab Deliserdang juga terus berupaya untuk menghidupkan kembali akar budaya di tengah masyarakat. Karena diyakini, jika suatu daerah memiliki budaya yang maju, hidup rukun dan damai, maka daerah tersebut juga akan maju dan masyarakatnya hidup sejahtera.

Kehadiran Sultan Serdang beserta kerapatan adat kesultanan dan zuriat sultan, Lembaga Adat Rumpun Melayu Jambi, Riau, Kepulauan riau, Bengkulu, Sumatera Barat, Aceh serta Forum Silaturahmi Keraton Nusantara (FSKN) di Sumut, khususnya di Deliserdang, merupakan suatu kehormatan dan kebanggaan.

(REL/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi